PLN sebut 3.120 KK di NTT mendapat bantuan pasang baru listrik
...Bantuan pasang baru listrik ini menyasar 3.120 KK kurang mampu secara ekonomi di NTT agar mereka bisa menikmati listrik PLN untuk berbagai kebutuhan, kata General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang dalam keterangannya yang diterima di Kupang, Ju
Kupang, NTT (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menyebutkan sebanyak 3.120 kepala keluarga (KK) di NTT mendapatkan bantuan program bantuan pasang baru listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Bantuan pasang baru listrik ini menyasar 3.120 KK kurang mampu secara ekonomi di NTT agar mereka bisa menikmati listrik PLN untuk berbagai kebutuhan," kata General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang dalam keterangannya yang diterima di Kupang, Jumat, (18/11/2022).
Ia menjelaskan bantuan tersebut meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN serta pengisian token listrik.
Penerima bantuan, kata dia, tersebar di berbagai pulau yaitu Timor, Flores, Sumba, Rote, Sabu, Alor, Lembata, dan Adonara.
Penerima BPBL, menurut Fintje, harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang berdomisili di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) atau berdasarkan validasi yang telah dilakukan oleh kepala desa maupun lurah.
"Kita bersyukur karena NTT mendapat bantuan program ini dengan penerima manfaat yang cukup banyak yang tentu sangat membantu masyarakat yang kurang mampu," katanya.
Fintje berharap bantuan listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga penerima manfaat.
Ia juga meminta dukungan masyarakat untuk terus menjaga infrastruktur jaringan listrik PLN agar pasokan listrik tetap berjalan lancar dan mendukung berbagai kebutuhan masyarakat.
Baca juga: PLN alirkan listrik dukung produksi lombok-bawang di Rote Ndao
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT Jusuf A Adoe menyampaikan terima kasih kepada PLN UIW NTT yang sudah menjalankan tugas dari Kementerian ESDM untuk menghadirkan listrik bagi rumah tangga miskin di provinsi itu.
Baca juga: PLN: Bauran EBT sistem listrik Pulau Flores capai 25,38 persen
"Dengan masuknya listrik ini paling tidak dari sisi pengentasan kemiskinan di NTT, data kemiskinan ekstrem akan menurun, karena salah satu syarat dianggap terbebas dari kemiskinan ekstrem jika sudah berlistrik," katanya.
"Bantuan pasang baru listrik ini menyasar 3.120 KK kurang mampu secara ekonomi di NTT agar mereka bisa menikmati listrik PLN untuk berbagai kebutuhan," kata General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang dalam keterangannya yang diterima di Kupang, Jumat, (18/11/2022).
Ia menjelaskan bantuan tersebut meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN serta pengisian token listrik.
Penerima bantuan, kata dia, tersebar di berbagai pulau yaitu Timor, Flores, Sumba, Rote, Sabu, Alor, Lembata, dan Adonara.
Penerima BPBL, menurut Fintje, harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang berdomisili di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) atau berdasarkan validasi yang telah dilakukan oleh kepala desa maupun lurah.
"Kita bersyukur karena NTT mendapat bantuan program ini dengan penerima manfaat yang cukup banyak yang tentu sangat membantu masyarakat yang kurang mampu," katanya.
Fintje berharap bantuan listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga penerima manfaat.
Ia juga meminta dukungan masyarakat untuk terus menjaga infrastruktur jaringan listrik PLN agar pasokan listrik tetap berjalan lancar dan mendukung berbagai kebutuhan masyarakat.
Baca juga: PLN alirkan listrik dukung produksi lombok-bawang di Rote Ndao
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT Jusuf A Adoe menyampaikan terima kasih kepada PLN UIW NTT yang sudah menjalankan tugas dari Kementerian ESDM untuk menghadirkan listrik bagi rumah tangga miskin di provinsi itu.
Baca juga: PLN: Bauran EBT sistem listrik Pulau Flores capai 25,38 persen
"Dengan masuknya listrik ini paling tidak dari sisi pengentasan kemiskinan di NTT, data kemiskinan ekstrem akan menurun, karena salah satu syarat dianggap terbebas dari kemiskinan ekstrem jika sudah berlistrik," katanya.