Telkomsel koordinasi percepatan penyelesaian BTS yang ambruk di Lembata

id Telkomsel, NTT, Tower Telkomsel Ambruk di Pedalaman NTT,Kota Kupang

Telkomsel koordinasi  percepatan penyelesaian BTS yang ambruk di Lembata

Sejumlah anak duduk di menara Telkomsel yang ambruk di desa Roho, Kabupaten Lembata. ANTARA/Ho-Kades Roho.

...Dapat kami sampaikan menara BTS tersebut sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Saat ini Telkomsel hanya sebagai penyewa BTS tersebut
Kupang (ANTARA) - Manejeman PT. Telkomsel telah berkoordinasi dengan PT. Dayamitra Telekomunkasi untuk melakukan percepatan penyelesaian Base Transceiver Station (BTS) yang ambruk akibat angin kencang di desa Roho, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata,Provinsi NTT.

Manager Corporate Communications Telkomsel Area Jawa Bali, Erwin Kusumawan kepada ANTARA di Kupang, Senin, (2/1/2023) mengatakan bahwa pihaknya hanya sebagai penyewa BTS tersebut sehingga butuh koordinasi dengan pihak yang memiliki BTS tersebut.

“Dapat kami sampaikan menara BTS tersebut sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Saat ini Telkomsel hanya sebagai penyewa BTS tersebut,” katanya.

Pihaknya berharap agar kendala yang dihadapi masyarakat di desa Roho, Kabupaten Lembata itu bisa segera teratasi sehingga akses telekomunikasi di daerah itu bisa normal kembali.

Sebelumya diberitakan Sebuah menara Telkomsel di Desa Roho, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ambruk akibat angin kencang yang menerjang desa tersebut selama lima hari beruntun.

Kepala Desa Roho, Jamaludin Abu mengatakan bahwa tower atau menara Telkomsel tersebut ambruk pada Minggu (1/1) pukul 23.00 WITA kemarin saat angin kencang menerjang daerah itu.

“Sejak angin kencang pertama kali menerjang desa ini warga di sini memang sudah khawatir karena tower-nya terus bergoyang-goyang saat diterjang angin,” katanya.

Kemudian pada hari ketiga dan keempat beberapa baut dari menara telekomunikasi tersebut sudah mulai lepas, sehingga warga yang rumahnya tepat di bawahnya langsung mengungsi untuk sementara karena khawatir tertimpa menara.

Sejumlah warga di desa tersebut juga, ujar dia, pada awalnya sudah khawatir dan sudah memprediksi bahwa menara tersebut akan patah pada Minggu (1/1) malam.

“Sehingga semalam ada yang menyaksikan langsung tower Telkomsel itu patah,“ ujar dia.

Kini, ujar dia, untuk bisa melakukan komunikasi seluler, warga sekitar harus mencari lokasi tertentu yang bisa mendapatkan jaringan Telkomsel dari desa lain yang jaringannya sampai ke Desa Roho.

Baca juga: Mulai Juli ini Telkomsel migrasi jaringan 4G di ratusan kota

Baca juga: Telkomsel optimalisasi infrastruktur jaringan dukung layanan digital WSBK 2022