Kupang (ANTARA) - Bencana hidrometeorologi yang melanda bagian wilayah Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak 25 Desember 2022 telah berdampak pada 642 keluarga yang terdiri atas 2.773 orang menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semi Tinenti ketika dihubungi dari Kota Kupang, Senin, (2/1/2023) menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan angin kencang yang melanda 15 desa dan kelurahan di Kabupaten Kupang sejak 25 Desember 2022.
Bagian wilayah Kabupaten Kupang yang menghadapi bencana alam menjelang akhir tahun antara lain Desa Tunbaun, Oebola, Naitae, Tuakau, Oebelo, Tanah Putih, Nunkurus, Belu, Pariti, Bipolo, Bioba Baru, dan Manubelon.
Selain itu, banjir menyebabkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum di Kelurahan Naikliu, Takari, dan Camplong I.
Semi Tinenti mengatakan bahwa bencana alam menyebabkan 598 rumah terendam, tujuh rumah rusak ringan, tujuh rumah rusak sedang, 30 rumah rusak berat, dan 29 rumah hanyut di Desa Nunkurus, Kecamatan Fatuleu Barat.
"Ada juga rumah warga yang hilang terbawa banjir dalam peristiwa banjir bandang di Naitael, Kecamafan Fatuleu Barat, akibat meluapnya Kali Siumate," kata Semi Tinenti.
Ia menambahkan, ada satu orang yang meninggal karena terseret banjir di Kali Nimuti saat hendak menyeberang kali menuju ke Desa Fatukona pada 31 Desember 2022.
"Dalam kondisi cuaca buruk akibat tingginya intensitas hujan dan angin kencang maka semua masyarakat harus selalu waspada, apabila ada tanda-tanda terjadi bencana alam yang membahayakan supaya segera mengungsi," kata Semi Tinenti.
Baca juga: Akses transportasi Takari-Lelogama mulai kembali normal
Baca juga: Puluhan rumah penduduk Kabupaten Kupang terendam banjir