Mbay (ANTARA) - Penjabat Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur, Marsianus Jawa meminta dengan tegas keterlibatan dan partisipasi orang tua khususnya para ayah dalam program-program pemerintah yang berkaitan dengan penanganan stunting.
"Saya pantau beberapa kali kegiatan tidak ada kehadiran bapak-bapak, padahal tanggung jawab anak itu bukan hanya urusan mama-mama," kata Marsianus ketika dihubungi dari Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo, Selasa, (14.2.2023).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata per Januari 2023, terdapat 1.210 balita mengalami stunting dengan prevalensi kasus 14,8 persen. Angka itu didapat berdasarkan pengukuran terhadap 8.151 balita dari target sasaran 9.327 balita pada 12 kecamatan.
Marsianus menyayangkan partisipasi orang tua khususnya para ayah dalam pengentasan kasus stunting di wilayah tersebut. Belum lagi orang tua yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan yang juga tidak ikut terlibat. Padahal menurut dia banyak program pemerintah yang membutuhkan dukungan penuh orang tua untuk mengawasi tumbuh dan kembang anak.
Dia pun telah memerintahkan para camat, lurah, dan kepala desa untuk mengatasi persoalan partisipasi orang tua dalam penanganan stunting. Dia memastikan para ayah harus terlibat aktif dalam setiap kegiatan posyandu atau kegiatan lain yang diselenggarakan pemerintah daerah lewat dinas kesehatan untuk mengatasi persoalan stunting.
"Saya pastikan camat dan lurah hadirkan mereka itu dalam berbagai kegiatan," kata Marsianus tegas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata telah berkomitmen untuk menangani masalah stunting dengan menjalankan berbagai program.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Quintus Irenius Suciadi mengatakan telah memperkuat upaya preventif dan promotif untuk mengatasi persoalan stunting.
Untuk kegiatan preventif, dinas kesehatan setempat aktif memberikan tablet tambah darah bagi remaja putri. Ada pula kegiatan promosi kesehatan lain seperti kelas ibu hamil dan pendampingan kelompok orang tua asuh.
Selanjutnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata juga aktif dalam kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan pendampingan ibu menyusui oleh tenaga kesehatan maupun bidan. Pelaksanaan PMT dan penyuluhan juga diberikan pada saat kegiatan posyandu serta pemberian PMT pemulihan pada sasaran gizi buruk dan stunting.
"Kami juga melakukan kunjungan rumah," kata Irenius.
Baca juga: Program orang tua asuh untuk atasi stunting di Kabupaten Kupang
Baca juga: Artikel - Belajar menurunkan stunting dari Cilincing
Penjabat Bupati Lembata minta partisipasi ayah tangani stunting
...Saya pantau beberapa kali kegiatan tidak ada kehadiran bapak-bapak, padahal tanggung jawab anak itu bukan hanya urusan mama-mama, kata Marsianus ketika dihubungi dari Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo, Selasa, (14.2.2023)