RI desak AALCO beri pertimbangan hukum ke ILC terkait Palestina

id Krisis palestina, isu palestina, AALCO Palestina, konflik hamas palestina, konflik Palestina Israel

RI desak AALCO beri pertimbangan hukum ke ILC terkait Palestina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly (kedua kanan) memberikan keterangan pers di sela penutupan AALCO ke-61 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/10/2023) ANTARA/HO-Kemenkumham

“Jadi AALCO dia hanya memberikan pertimbangan hukum kepada Mahkamah Internasional,
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mendesak Organisasi Konsultasi Hukum Asia Afrika (AALCO) untuk intensif memberikan pertimbangan hukum kepada Komisi Hukum Internasional (ILC) terkait krisis yang terjadi di Palestina.

“Permintaan advisory opinion merupakan hal penting di mana ILC berwenang untuk menetapkan bahwa Israel telah melakukan serangkaian pelanggaran terhadap hukum internasional,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly di sela penutupan AALCO ke-61 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Yasonna  mengungkapkan selain mendorong negara-negara AALCO untuk terus memberikan pertimbangan hukum kepada ILC, juga kepada Pelapor Khusus (Special Raporteur) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dia mengungkapkan pertimbangan itu sebagai bentuk respons internasional dan juga bobot hukum terkait konflik Hamas Palestina dan Israel yang mengakibatkan ribuan korban jiwa.

“Jadi AALCO dia hanya memberikan pertimbangan hukum kepada Mahkamah Internasional,” imbuh Yasonna.

Isu terkait Palestina menjadi salah satu topik substantif terkait pelanggaran hukum internasional di Palestina dan wilayah pendudukan lain oleh Israel dan isu hukum internasional lain terkait Palestina yang dibahas pada pertemuan AALCO ke-61.

Dalam sidang umum keempat yang dipimpin Yasonna Laoly selaku Presiden AALCO ke-61 di Nusa Dua, Bali, Rabu (18/10), Menteri Kehakiman Palestina Mohammad Al Shalaldeh selaku pemimpin delegasi menyampaikan kondisi di Palestina yang masih diwarnai serangan bom di salah satu rumah sakit di Gaza pada Selasa (17/10).

Serangam bom di fasilitas kesehatan itu membuat korban jiwa bertambah hingga diperkirakan total mencapai 3.600 jiwa.

“Kejahatan dan pelanggaran serius ini memerlukan mekanisme hukum dan peradilan agar pelaku dapat dituntut dan dijatuhi hukuman,” katanya.

Untuk itu, dalam kesempatan AALCO ke-61 tersebut, ia memberikan sejumlah poin penting di antaranya perlunya forum itu menghasilkan resolusi terkait pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan HAM internasional itu.

Selain itu, AALCO, lanjut dia, perlu membentuk komite hukum yang diharapkan dapat menuntut pelanggaran hukum serius oleh Israel itu dibawa di meja pengadilan internasional.


Selain membahas soal masalah Palestina, dalam kesempatan tersebut juga  Indonesia membahas soal illegal fishing menjadi hal yang penting bagi Indonesia karena Indonesia mengangkat isu untuk memasukkan illegal fishing sebagai Kejahatan Terorganisir Transnasional (TOC).  

Baca juga: Menkumham Yosanna Laoly pimpin pembahasan isu Palestina di AALCO Ke-61
Baca juga: Menteri Kumham terpilih Jadi Presiden AALCO Ke-61


Negara-negara anggota mencatat isu yang dikemukakan oleh Indonesia, mengingat bahwa illegal fishing ini dapat mengakibatkan dampak yang besar terhadap ketersediaan ikan, lingkungan, sosial serta ekonomi suatu negara.

 Diskusi-diskusi lanjutan diperlukan dalam pembentukan kerangka hukum internasional terkait kriminalisasi illegal fishing sebagai tindak pidana serius.

Agenda lain yang juga menjadi perhatian Indonesia adalah terkait isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Indonesia menekankan pentingnya pendekatan berimbang antara kepentingan lingkungan yang diusung oleh negara-negara maju dengan kondisi pembangunan negara-negara berkembang, dalam pembentukan instrumen hukum internasional.

Posisi Indonesia ini sejalan dengan posisi negara-negara anggota AALCO yang mayoritas merupakan negara berkembang yang sedang dalam tahap pembangunan

Pameran Produk Unggulan dan Diskusi Panel

Selain persidangan, kegiatan 61stAnnual Session of AALCO juga menghadirkan sekitar 70 booth pameran produk unggulan dari beberapa UMKM di Bali.Program pendukung lain yang digelar selama sidang tahunan AALCO adalah side-event berupa diskusi panel yang menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Topik-topik yang dibahas pada kegiatan ini adalah tentang forum bisnis, asset recovery, hukum humaniter, dan Hague Conference on Private International Law (HCCH).

“Rangkaian kegiatan Sesi Tahunan AALCO ke-61 ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi seluruh stakeholders terkait untuk memperhatikan isu-isu yang berkembang secara global dan mempersiapkan Indonesia untuk dapat memiliki suara yang dapat menggerakkan komunitas kawasan Asia-Afrika secara khusus dan komunitas internasional secara umum,” pungkas Yasonna.