Sebagai seorang Direktur Usaha Angkutan Penumpang, Dessy bertekad untuk meningkatkan layanan dan kebersihan kapal Pelni. Kedua hal tersebut menjadi perhatian program Dessy selama tiga bulan awal masa jabatannya.
Dessy memandang bahwa saat ini Pelni sedang melakukan peningkatan kualitas makanan menggunakan "hazard analysis and critical control points" (HACCP). Peningkatan tersebut meliputi proses penyediaan alat-alat memasak, cara memasak, hingga cara pengemasan yang sudah bersertifikasi di atas kapal.
Dengan demikian, makanan yang disajikan kepada para penumpang kapal sudah memiliki sertifikasi.
Dessy juga akan melakukan diversifikasi usaha komersial di atas kapal, seperti kembali mengoperasikan bioskop, menghidupkan kembali restoran yang sudah lama tidak berfungsi, serta membangun kembali fasilitas-fasilitas di atas kapal.
Perbaikan fasilitas-fasilitas tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengalaman para penumpang, sehingga tidak merasa bosan dalam menempuh perjalanan yang jauh.
Terkait dengan sanitasi, Dessy fokus meningkatkan pembasmian hama, terutama membasmi kakerlak atau kecoa berukuran kecil di atas kapal, dengan menyediakan pembasmi hama yang ikut dalam pelayaran, hingga mengganti cairan kimia yang digunakan sebanyak tiga bulan sekali.
Penggantian cairan kimia tersebut didasari saran dari Sucofindo. Disebutkan bahwa tidak sebaiknya cairan kimia yang sama digunakan selama satu tahun. Hal tersebut dikarenakan dapat membentuk kekebalan pada hama yang dibasmi.
Hingga sejauh ini, penerapan langkah-langkah tersebut cukup efektif untuk meningkatkan kualitas sanitasi kapal selama pelayaran.
Sesuai rencana, PT Pelni ke depan akan menambah satu armada yang akan beroperasi secara komersial, paling cepat April 2024. Kapal tersebut berkapasitas sekitar 1.000 penumpang, dengan trayek masih dalam kajian.
Selain penambahan armada, juga direncanakan penggantian, setidaknya dua kapal, dari rencana ideal mengganti lima kapal. Penggantuan dua kapal itu karena sudah berusia 38 tahun.
Baca juga: Sosok - Perjalanan terakhir Azyumardi Azra
Perairan antarpulau Indonesia bukanlah pemisah, melainkan penghubung antarpulau. Hamparan perairan tersebut bagaikan benang biru yang merajut pulau-pulau di Tanah Air.
Dengan demikian, armada laut yang berperan sebagai transportasi penghubung. Konektivitas ini yang akan memperkuat integrasi Indonesia, serta memberi akses kepada rakyat di tiap sudut Tanah Air.
Baca juga: Sosok - Ivana, perempuan tangguh di balik kesuksesan Donald Trump
Dalam tiap riaknya, perairan Indonesia memiliki kisah dan kekayaan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Sosok - Mengenal Nuraini Dessy, Srikandi di dunia pelayaran
Dalam tiap riaknya, perairan Indonesia memiliki kisah dan kekayaan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat...