Manggarai Mangrove dan PMI tanam magrove di kawasan wisata

id NTT,kawasan wisata,pantai nanga banda,sekda manggarai

Manggarai Mangrove dan PMI tanam magrove di kawasan wisata

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Fansi Aldus Jahang (kedua dari kanan) meluncurkan program Manggarai Mangrove Center (MMC) di Nanga Banda, Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai

Kita boleh berbangga bahwa kita sudah tanam 1.000 anakan mangrove.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai, NTT, mendukung upaya Manggarai Mangrove Center dan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penanaman pohon mangrove di kawasan wisata Nanga Banda, Reo, Kecamatan Reok, sebagai upaya melestarikan lingkungan wisata.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai mengapresiasi kepada PMI dan Manggarai Mangrove Center, yang telah menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove di Nanga Banda, sehingga lokasi pantai Nanga Banda menjadi lebih indah dan sejuk," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Fansi Aldus Jahang dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai, yang diterima di Kupang, NTT, Jumat (24/11).

Manggarai Mangrove Center adalah pusat informasi dan edukasi rehabilitasi ekosistem mangrove dan memiliki fasilitas pembibitan mangrove di Kabupaten Manggarai.

Fansi mengatakan menjaga lingkungan harus menjadi tanggung jawab bersama, sehingga lingkungan pantai terus terjaga dengan baik.

Menurut dia, upaya yang dilakukan PMI mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten sampai relawan di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa untuk melakukan penanaman mangrove di kawasan wisata pantai Nanga Banda merupakan langkah tepat menjaga lingkungan dan penanggulangan bencana alam.

Baca juga: PLN UPK Flores dan STPM Santa Ursula Ende tanam 2.000 anakan mangrove
Baca juga: Polda NTT dan jurnalis tanam 1.870 mangrove peringati HUT Humas Polri


Pemerintah Kabupaten Manggarai juga menyampaikan terima kasih kepada American Red Cross yang mendukung Manggarai Mangrove Center di daerah itu, sehingga bisa membantu pemerintah dalam mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga hutan mangrove di Pantai Nanga Banda untuk keselamatan lingkungan serta mencegah terjadinya bencana di kawasan daerah aliran sungai.

"Kita boleh berbangga bahwa kita sudah tanam 1.000 anakan mangrove. Tetapi, mari kita cek enam bulan kemudian. Apabila 75 persen anakan yang ditanam dapat tumbuh dan bermanfaat, maka suatu keberhasilan, sehingga tugas masyarakat menjaga kawasan ini dengan baik," kata Sekda.

Menurut dia kawasan Nanga Banda nantinya menjadi rest area apabila jalur jalan Lintas Utara Flores yaitu Labuan Bajo-Larantuka sudah tersambung.

Sementara itu, Pengurus Pusat PMI Bidang Hubungan Masyarakat dan Internasional Niniek Kun Naryatie, yang juga hadir di Nanga Banda mengungkapkan bahwa penanaman mangrove juga bagian dari program siaga bencana untuk pengurangan risiko bencana di daerah aliran sungai (DAS) termasuk lokasi wisata pantai.

Program itu melibatkan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) di Kelurahan Baru dan Kelurahan Reo, Kecamatan Reok.