Sebagai upaya mempertahankan tradisi Bau Nyale, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasukkan tradisi budaya Sasak itu dalam "Karisma Event Nusantara" (KEN).
Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat melalui Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menilai hal itu bisa menjadi promosi pariwisata daerah.
Bantuan yang diberikan pemerintah pusat dalam rangka mendukung perayaan puncak Bau Nyale tidak berupa anggaran, melainkan program kegiatan, seperti halnya program kegiatan di malam puncak, termasuk promosi Bau Nyale supaya berskala nasional guna mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Lombok Tengah.
Rangkaian kegiatan Bau Nyale biasanya juga menjadi rangkaian dalam menyambut ajang "Wolrd Superbike" (WSBK) di Sirkuit Mandalika, NTB. Beberapa kegiatan rangkaian kegiatan Bau Nyale tahun ini, seperti Peresean, pemilihan Putri Mandalika, Karnaval Mandalika dan hiburan malam puncak.
Festival Bau Nyale yang masuk dalam KEN sebagai program Kemeparekraf dilakukan kurasi setiap tahun.
Baca juga: Artikel - Mengenal swamening, makanan khas Papua dengan daun singkong
Baca juga: Artikel - Mengais pundi-pundi rupiah dari tanaman rosella
Baca juga: Artikel - Menanti langkah konkret transisi energi pemimpin berikutnya
Baca juga: Resensi - Perjalanan cinta sang penulis di "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film"
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menyelaraskan tradisi "Bau Nyale" dengan pengembangan KEK Mandalika