Pemprov NTT bantu rehabilitasi rumah adat di Pulau Sumba

id NTT, bantuan rumah adat,rehabilitasi rumah adat,pj gubernur ntt

Pemprov NTT bantu rehabilitasi rumah adat di Pulau Sumba

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia L Kalake (keenam kiri) berpose dengan masyarakat adat di salah satu kampung adat di Sumba Barat Daya, NTT, usai penyerahkan secara simbolis bantuan rehabilitas dua kampung adat di daerah itu. ANTARA/HO-Humas Pemprov NTT

...Semoga bantuan ini bisa digunakan untuk merehabilitasi dua rumah adat itu,kata Pj Gubernur NTT dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Kamis, (7/3/2024).
Kupang, NTT (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia L Kalake menyerahkan bantuan senilai Rp125 juta untuk merehabilitasi dua rumah adat di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba.

"Semoga bantuan ini bisa digunakan untuk merehabilitasi dua rumah adat itu," kata Pj Gubernur NTT dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Kamis, (7/3/2024).

Dua rumah adat yang berikan bantuan dana itu yakni rumah adat situs Rate Nggaro, Desa Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, sebesar Rp50 juta

Sementara, rumah adat satu lagi yakni adat situs Wainyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, dengan nilai bantuan sebesar Rp75 juta.

Dua rumah adat itu sempat mengalami kebakaran pada tahun 2023 lalu dan pemerintah NTT hadir untuk membantu membangun kembali rumah adat tersebut sebagai warisan budaya sebab menjadi daya tarik untuk wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.

Camat Kodi Balaghar Adi Mada mengatakan bahwa bencana kebakaran yang terjadi di kawasan rumah adat tersebut membakar kurang lebih sebanyak 57 rumah adat.

Sedangkan, Ketua Suku Adat Wainyapu Andreas Mahemba menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT, sehingga bersama masyarakat setempat dapat membangun kembali rumah adat yang terbakar pascamusibah kebakaran.

"Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dari pemerintah Provinsi NTT atas bantuan rehabilitasi ini dan akan kami segera gunakan dana bantuan rehabilitasi ini untuk membangun kembali rumah adat pasca terjadinya kebakaran," ujar dia.

Usai menyerahkan bantuan untuk rehabilitasi rumah adat, Pj Gubernur bersama rombongan menyaksikan tradisi perang adat Pasola yang bertempat di Lapangan Kacaru, Kampung Wainyapu.

Dalam konteks ritual, Pasola merupakan tradisi perang adat yang mana dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan, kejar mengejar seraya melempar lembing kayu ke arah lawan.

Baca juga: Pj. Gubernur minta PLTS di Sumba Tengah tingkatkan ekonomi masyarakat
Baca juga: Pj Gubernur ajak perusahaan di Lampung berinvestasi di NTT
Baca juga: Pj Gubernur NTT minta penyaluran bantuan bagi korban erupsi Lewotobi secara baik


Atraksi perang adat Pasola dilakukan oleh dua wilayah yaitu wilayah Balaghar melawan wilayah Bangedo dengan jumlah peserta dari masing masing perwakilan wilayah sebanyak 25 peserta.

Kegiatan perang adat Pasola ini diselenggarakan dalam satu tahun sebanyak enam kali dibagi dalam dua bulan yaitu Februari tiga kali dan Maret juga tiga kali.