Pemerintah Kabupaten Lembata menyatakan komitmen penuh untuk menyediakan infrastruktur dasar bagi masyarakat. Berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata untuk membuka akses air bersih, baik melalui pembangunan jaringan perpipaan, sumur bor, hingga sambungan rumah.
Pada tahun 2024 ini, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata melakukan pembangunan sumur bor di wilayah Labanobol, Kecamatan Nubatukan karena masih menjadi wilayah yang tidak memiliki air bersih.
Selanjutnya pemerintah daerah memanfaatkan dana alokasi khusus senilai Rp8 miliar lebih untuk membangun 950 sambungan rumah di 16 desa pada tahun 2024.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata berkomitmen untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan air di masyarakat. Apabila ada jaringan yang mengalami kerusakan, Pemerintah siap untuk memperbaikinya.
Kini, Pemerintah Desa Nubahaeraka juga telah menyiapkan berbagai rencana ke depan untuk memanfaatkan air bersih yang sudah dapat diakses dengan mudah.
Baca juga: Artikel - Aliran SPAM Kali Dendeng ringankan beban warga Kupang
Pemerintah desa akan mendorong warga menanam aneka tanaman seperti cabai, tomat, dan sayur di pekarangan rumah masing-masing. Pemerintah desa mendorong agar adanya kebun-kebun produktif warga yang terbentuk berkat kemudahan akses air ini.
Baca juga: Artikel - Menyusuri jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin
Baca juga: Artikel - Memetik makna dari nestapa bencana
Selain itu, pemerintah desa ingin membuat kolam dan tempat pemandian air panas di sekitar mata air. Hal itu dilakukan untuk mendorong adanya pendapatan bagi desa.
Air alam yang mengalir ke rumah-rumah bukan hanya memberi kegembiraan warga. Lebih dari itu, berkat aliran air bersih itu, kini warga bisa menatap masa depan yang lebih menjanjikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tak ada lagi air mata setelah mata air mengalir di Waiwejak