Artikel - Menjaga populasi elang jawa, sang penguasa langit di Gunung Ciremai
Ya, ini momen langka. Walaupun kebetulan, tetapi saya merasa sangat senang melihat elang jawa di sekitar Gunung Ciremai. Artinya keberadaan hewan ini masih ada...
Di Gunung Ciremai, ditemukan fenomena menarik terkait reproduksi elang jawa. Biasanya, spesies ini berkembang biak setiap dua tahun sekali, tetapi di kawasan ini spesies tersebut cenderung melakukan perkawinan setahun sekali.
Selama periode 2018 hingga 2022, hampir setiap tahun ditemukan anakan elang jawa di sarang-sarang yang terpantau seperti di kawasan Cilengkrang, Cipari dan Bantar Agung (Majalengka).
Laporan Balai TNGC serta hasil penelitian menyebutkan anakan elang jawa yang lahir setahun sekali biasanya betina, karena proses pengasuhannya lebih cepat dibanding jantan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berburu.
Keunikan elang jawa pun bisa terlihat pada pola perkembangbiakannya. Hewan ini dikenal sebagai spesies monogami yang setia pada satu pasangan.
Burung dengan kemampuan jelajah yang cukup hebat ini, hanya akan bereproduksi ketika usianya sudah memasuki tiga sampai empat tahun.
Menyitir laporan sebuah publikasi ilmiah yang dimuat di laman resmi Institut Pertanian Bogor (IPB), elang jawa kerap memilih pohon kedondong serta pinus sebagai lokasi bersarang dengan titiknya berada di perbatasan kawasan lembah dan perbukitan, serta dekat sumber air atau sungai.
Kemudian dari sisi perilaku, elang jawa dapat dipengaruhi oleh kondisi hutan di habitatnya. Apabila hutan dataran rendah rusak, spesies ini bakal pindah ke hutan yang lebih tinggi.
Perilaku yang paling umum ditunjukkan elang jawa di habitat alaminya yakni 80,16 persen beristirahat atau bertengger di pepohonan serta 45,88 persen dan sisanya berburu.
Membentuk generasi pelestari
Keberhasilan TNGC dalam mendukung perkembangbiakan elang jawa menunjukkan pentingnya upaya konservasi yang dilakukan.
Pemantauan yang teliti dan perawatan habitat menjadi kunci dalam memastikan spesies ini dapat terus berkembang biak, sehingga elang jawa bisa menjalankan fungsinya sebagai predator puncak yang menjaga keseimbangan ekosistem.
Kendati demikian, ancaman terhadap elang jawa tetap ada. Perburuan ilegal masih menjadi masalah serius, terutama karena harga anakan burung ini cukup tinggi di pasar gelap.
Selain itu, semakin berkurangnya habitat alami karena alih fungsi kawasan hutan menjadi permukiman penduduk juga menjadi ancaman bagi elang jawa.
Sementara upaya konservasi berjalan, pendidikan lingkungan hidup juga mendapatkan perhatian serius, khususnya di Kabupaten Kuningan
Pemerintah Kabupaten Kuningan sudah menyiapkan mata pelajaran muatan lokal (mulok) tentang Gunung Ciremai, yang akan diperkenalkan mulai semester genap tahun ajaran 2024/2025.
Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat menekankan bahwa kehadiran mulok Ciremai, adalah bentuk dukungan Kabupaten Kuningan terhadap konservasi.
Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan di kalangan pelajar, khususnya di 80 sekolah penggerak yang terpilih sebagai pilot project.
"Salah satu bentuk rasa syukur dan tanggung jawab kita adalah menghadirkan pembelajaran kepada anak cucu kita untuk menjaga lingkungan, terutama Gunung Ciremai," katanya.
Pihaknya berharap melalui pembelajaran tentang Ciremai, generasi mendatang dapat merawat dan menjaga Gunung Ciremai dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Artikel - Lamale, perambah bakau yang berubah jadi penebar berkah
Baca juga: Artikel - Lamale, perambah bakau yang berubah jadi penebar berkah
Memanfaatkan dan merawat Gunung Ciremai sangat penting. Apalagi di kawasan tersebut terdapat sekitar 360 mata air yang digunakan untuk kebutuhan masyarakat luas.
Baca juga: Artikel - Menyiapkan generasi perawat bumi Wakatobi
Baca juga: Artikel - Menyiapkan generasi perawat bumi Wakatobi
Di tengah perubahan zaman dan tantangan lingkungan, keberhasilan pelestarian elang jawa di Gunung Ciremai menjadi contoh nyata betapa pentingnya upaya bersama dalam menjaga keseimbangan alam untuk masa depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menjaga populasi elang jawa, sang penguasa langit di Gunung Ciremai