Pemkab SBD perkuat intervensi program tangani stunting

id Stunting, sumba barat daya, ntt,intervensi stunting,Sbd

Pemkab SBD perkuat intervensi program tangani stunting

Bupati Sumba Barat Daya Kornelius Kodi Mete dalam program pemberian makanan tambahan untuk mencegah anak stunting di Sumba Barat Daya, NTT. (ANTARA/HO-Pemkab Sumba Barat Daya)

Kami mengharapkan dukungan semua pihak untuk berkontribusi bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya...
Maumere, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur memperkuat intervensi program kesehatan untuk menangani stunting di wilayah tersebut.

"Yang sudah dilakukan untuk menangani stunting antara lain pelayanan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan balita stunting dari dana desa serta penyuluhan dan edukasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya drg Yulianus Kaleka ketika dihubungi dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Minggu, (18/8).

Berdasarkan data pengukuran pada bulan Februari 2024, angka sunting di Sumba Barat Daya sebanyak 9.387 anak dengan persentase 32,37 persen.

Persentase penurunan stunting untuk tahun 2024 pun ditargetkan turun ke 3,28 persen pada pengukuran bulan Agustus 2024 ini.

Untuk mewujudkan target tersebut, berbagai intervensi program telah dijalankan di antaranya pelayanan pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri, ibu hamil, dan ibu nifas.

Pada tingkat pencegahan, petugas melakukan skrining HB pada remaja putri kelas VII dan kelas X, lalu memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi di tingkat sekolah.

Selain itu, petugas juga memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi pada calon pengantin yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan.

Petugas kesehatan juga aktif memberikan kelas ibu hamil, kelas balita, dan layanan imunisasi, serta pelatihan kader posyandu dari dana desa untuk memperkuat intervensi program.

Yulianus mengatakan segala program yang berjalan ini dapat mendukung upaya penanganan stunting apabila adanya kolaborasi dan saling kerja sama lintas sektor.

Baca juga: Dinkes SBD perkuat razia imunisasi polio

Selain itu, ia meminta perencanaan dana desa yang berhubungan dengan pelayan PMT lokal di desa agar dikoordinasikan dengan petugas kesehatan yaitu ahli gizi dalam pembuatan menu agar sesuai dengan umur anak dan penghitungan kebutuhan gizi anak.

Baca juga: Merajut Cinta Budaya pada Tenun Sumba Barat Daya

"Kami mengharapkan dukungan semua pihak untuk berkontribusi bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya," katanya berharap.