BMKG ingatkan warga Sabu Raijua dan Sumba waspada angin kencang
...Waspadai angin kencang karena angin Monsoon Timur masih aktif, kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis, (29/8)
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua dan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai dampak angin kencang hingga 31 Agustus 2024.
"Waspadai angin kencang karena angin Monsoon Timur masih aktif," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis, (29/8).
Sti mengatakan angin kencang terjadi karena wilayah NTT memang berada pada musim kemarau.
Hal itu harus diwaspadai oleh masyarakat yang melakukan perjalanan di luar rumah, karena harus berhati-hati dengan pohon yang mudah tumbang.
Ia juga mengingatkan warga waspada dengan baliho yang bisa saja rubuh saat angin kencang.
Selain itu, angin kencang juga dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Untuk itu masyarakat disarankan tidak membakar sampah yang kering di siang hari.
Ia juga berpesan agar petani tidak melakukan pembukaan lahan baru dengan cara membakar lahan yang lama.
Pembakaran dedaunan atau lahan kering saat angin kencang dapat menyebabkan kebakaran meluas dan tak terkendali.
"Jangan juga membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering," katanya berpesan.
Selain Sabu Raijua dan Pulau Sumba, Sti menyebut Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Rote Ndao juga masih berpotensi mengalami angin kencang.
Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga dua meter yang perlu diwaspadai oleh pelaku pelayaran.
Baca juga: BMKG: Manggarai dinaungi cuaca cerah berawan hingga berawan
Gelombang tinggi dan perubahan arah angin tiba-tiba menjadi dua hal yang harus diwaspadai ketika berlayar.
Baca juga: BMKG: Hujan guyur mayoritas kota besar
"Yang tinggal di dekat area gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga.
"Waspadai angin kencang karena angin Monsoon Timur masih aktif," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis, (29/8).
Sti mengatakan angin kencang terjadi karena wilayah NTT memang berada pada musim kemarau.
Hal itu harus diwaspadai oleh masyarakat yang melakukan perjalanan di luar rumah, karena harus berhati-hati dengan pohon yang mudah tumbang.
Ia juga mengingatkan warga waspada dengan baliho yang bisa saja rubuh saat angin kencang.
Selain itu, angin kencang juga dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Untuk itu masyarakat disarankan tidak membakar sampah yang kering di siang hari.
Ia juga berpesan agar petani tidak melakukan pembukaan lahan baru dengan cara membakar lahan yang lama.
Pembakaran dedaunan atau lahan kering saat angin kencang dapat menyebabkan kebakaran meluas dan tak terkendali.
"Jangan juga membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering," katanya berpesan.
Selain Sabu Raijua dan Pulau Sumba, Sti menyebut Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Rote Ndao juga masih berpotensi mengalami angin kencang.
Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga dua meter yang perlu diwaspadai oleh pelaku pelayaran.
Baca juga: BMKG: Manggarai dinaungi cuaca cerah berawan hingga berawan
Gelombang tinggi dan perubahan arah angin tiba-tiba menjadi dua hal yang harus diwaspadai ketika berlayar.
Baca juga: BMKG: Hujan guyur mayoritas kota besar
"Yang tinggal di dekat area gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga.