Akademisi: Joko Widodo tampil lebih membumi

id Ahmad atang

Akademisi: Joko Widodo tampil lebih membumi

Akademisi Dr Ahmad Atang dari Universitas Muhammadiyah Kupang. (ANTARA Foto/ist)

Calon presiden (petahana) Joko Widodo Widodo tampil lebih tenang, elegan dan membumi dalam acara debat calon presiden putaran kedua di Jakarta, Minggu (17/2) malam.
Kupang (ANTARA News NTT) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang menilai calon presiden (petahana) Joko Widodo Widodo tampil lebih tenang, elegan dan membumi dalam acara debat calon presiden putaran kedua di Jakarta, Minggu (17/2) malam.

"Penampilan yang membumi dari Jokowi ini tidak lepas dari posisinya sebagai petahana yang memiliki pengalaman di pemerintahan selama empat tahun lebih," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Senin (18/2) terkait debat capres putaran kedua.

Ia mengatakan kalau menyimak jalannya debat capres putaran kedua semalam, Jokowi tampil jauh lebih tenang, elegan dan membumi.

Di sisi lain, kubu Jokowi juga sudah menduga, isu apa yang akan diangkat oleh lawan dalam debat tersebut.

"Ternyata tidak ada isu baru yang dimunculkan oleh capres Prabowo Subianto sebagai lawan tanding pada malam debat tersebut. Pernyataan dan jawabannya sebetulnya telah menjadi konsumsi publik selama ini," ujarnya.

Isu yang selalu diangkat capres Prabowo Subianto dalam setiap kesempatan antara lain seperti kenapa mesti impor, soal asing dan soal kemandirian pangan dalam negeri.

Baca juga: Relawan JoMari 01 NTT gelar nobar debat Capres

Isu-isu yang disampaikan capres Prabowo dalam debat tersebut, dengan mudah dipatahkan oleh Jokowi dengan memaparkan data yang akurat, serta argumen yang realistis. 

Walaupum begitu, dalam debat kedua ini, capres Prabowo perlu diapresiasi dengan sikap yang elegan dan cenderung kompromistis terhadap jawaban yang diberikan maupun secara objektif mengakui argumen lawan.

Dia menambahkan, pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh panelis dalam debat, bobotnya secara akademis cukup ilmiah, dan mendalam.

"Namun, kedua calon presiden mampu memberikan warna secara lugas dan argumentatif, walau terkesan sedikit membosankan," demikain Ahmad Atang.

Baca juga: Pilpres 2019 hanya mengulangi drama 2014
Baca juga: Pilpres 2019 sudah menjurus ke politik harga diri