Kupang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga menambah tiga titik BBM satu harga di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi kepada wartawan di Kupang, Rabu, (30/10) menjelaskan bahwa secara umum ada 40 titik BBM satu harga yang diresmikan secara serentak di seluruh Indonesia dan tiga diantaranya terletak di NTT.
“Dengan adanya penambahan tersebut kini sudah ada 69 SPBU BBM satu harga di NTT,” katanya.
Namun dia memastikan jumlah tersebut akan terus bertambah dalam waktu dekat karena beberapa SPBU satu harga sedang dalam tahap pembangunan.
Ahad menambahkan bahwa tiga SPBU BBM satu harga yang sudah diresmikan tersebut adalah SPBU 5686208 di Kecamatan Titehena , Kabupaten Flores Timur, SPBU 5686410, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo serta SPBU 5685332, di Kecamatan Sabu Timur Kabupaten Sabu Raijua.
"Kami berharap program BBM Satu Harga ini turut mendukung keadilan energi bagi masyarakat dalam mengembangkan kegiatan ekonomi khususnya di wilayah NTT," tambah Ahad.
BBM Satu Harga merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan kesejahteraan yang merata kepada seluruh masyarakat, meminimalkan ketimpangan sosial dari berbagai daerah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan saat peresmian 40 titik BBM satu harga dalam peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga, di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara Rabu (30/10) tadi mengatakan, sejak tahun 2017 hingga September 2024, Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 542 lembaga penyalur BBM Satu Harga .
Jumlah itu yang tersebar di Sumatera sebanyak 84 titik, Kalimantan 108 titik, Sulawesi 58 titik, Nusa Tenggara 98 titik, Maluku 78 titik dan Papua 111 titik, serta Jawa dan Bali sebanyak 5 titik.
Hingga akhir tahun 2024, ditargetkan sebanyak 573 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga dioperasikan oleh Pertamina Patra Niaga.
"Kami berkomitmen hingga akhir tahun 2024, target 71 titik BBM Satu Harga pada 2024 ini dapat terselesaikan tepat waktu," ucap Riva.
Riva menambahkan, Program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar dia.
Melalui BBM Satu Harga, Pertamina Patra Niaga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok Indonesia.
Baca juga: Pertamina sebut stok minyak tanah aman untuk Kota Kupang
“Kami juga berterima kasih atas dukungan Kementerian ESDM, BPH Migas, Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder terkait yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan dan memastikan penyaluran BBM Satu Harga berjalan dengan lancar sehingga multiplier effect bagi masyarakat atas kehadiran energi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Riva.
Baca juga: Harga BBM nonsubsidi Pertamina turun mulai 1 Oktober 2024