Kupang, NTT (ANTARA) - Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo mencanangkan program satu bank pengelolaan sampah pada setiap kecamatan, demi mewujudkan kebersihan lingkungan di wilayah ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
“Kami sudah punya roadmap agar permasalahan sampah harus diselesaikan di tingkat kecamatan. Oleh karenanya, kami akan membangun satu bank sampah untuk satu kecamatan,” kata Wali Kota Chris dalam rapat paripurna penyampaian pidato perdana di Kupang, Rabu.
Ia mencontohkan di kota-kota besar yang hanya mengirim 15 persen sampah ke TPA, karena sudah diproses bank sampah di kecamatan. Sementara itu, di Kota Kupang sampah yang dikirim ke TPA Alak justru mencapai 85 persen.
“Harusnya pengelolaan sampah telah selesai di setiap kecamatan, sehingga tidak ada penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak,” tambahnya.
Ia mengatakan bahwa bank sampah yang akan ada pada enam kecamatan di wilayah Kota Kupang itu berbentuk warehouse atau gudang.
Bank sampah tersebut mampu melakukan pengelolaan sampah sederhana untuk didaur ulang menjadi barang bernilai seperti batu bata, bahan bakar minyak, dan sejenisnya.
“Sisa residu 15 persen dari pengelolaan tersebut yang dibuang ke TPA Alak,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa meski penanganan sampah tidak langsung terwujud total dalam 100 hari kerja, tetapi ia optimis akan ada progresnya secara bertahap.
Lebih lanjut, saat jumpa pers selepas rapat paripurna, ia mengonfirmasi optimisme tersebut bahwa persoalan sampah yang sudah bertahun-tahun di Kota Kupang bisa terselesaikan selama periode kepemimpinannya.
“Kami optimis periode ini bisa karena kami telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat serta dukungan politik dari Gerindra dan PSI. Ini menjadi bentuk dukungan yang kuat dalam mengatasi masalah sampah,” katanya.