Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT) melibatkan pihak swasta dalam menghadirkan tiga unit bus perintis untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas antara daerah.
Kepala Seksi Prasarana Jalan Sungai dan Penyeberangan (JSDP) di BPTD Kelas II NTT Musa Thonak di Kupang, Selasa, mengatakan ketiga unit bus tersebut dikelola Perusahaan Otobus (PO) Sinar Jaya yang beroperasi sejak pertengahan Maret 2025.
“Bus perintis bertujuan untuk membuka daerah-daerah yang belum terhubung secara komersial demi meningkatkan mobilitas penumpang dan barang,” kata dia saat ditemui di Terminal Tipe A Bimoku Kupang.
Ia mengatakan bus perintis juga bertujuan untuk menjangkau jalur yang terisolasi sehingga akan berdampak pada peningkatan ekonomi di wilayah tersebut.
“Harapannya kehadiran bus tersebut secara bertahap dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar khususnya menambah pertumbuhan ekonomi lokal,” kata dia.
Ia juga menyampaikan upaya ini merupakan yang pertama kali pada program angkutan keperintisan di daerah dan melibatkan pihak swasta karena sebelumnya hanya memakai bus Damri.
Hal ini, lanjut dia, akan meningkatkan daya saing yang positif antara perusahaan bus komersial dalam meningkatkan pelayanan demi menarik para penumpang.
Pihaknya berharap agar informasi terkait kehadiran bus perintis ini bisa diketahui dan diakses oleh masyarakat sekitar karena belum genap sebulan beroperasi.
Untuk itu, ke depannya akan dilakukan promosi guna menjangkau banyak orang khususnya di wilayah yang menjadi trayek bus perintis.
Adapun ketiga bus perintis tersebut melayani perjalanan pulang-pergi (PP) meliputi enam trayek antara lain Kupang-Naimata dan Kupang-Oemoro, Kupang-Tinis, Kupang-Oinlasi, Kupang-Fatumnasi, dan Kupang-Manubelon.
Sementara itu, kisaran harga tiketnya dihitung sekali jalan mulai dari Rp10.000 hingga Rp60.000.