Ibu hamil di Sumba Timur meninggal akibat DBD

id DBD

Ibu hamil di Sumba Timur meninggal akibat DBD

Seorang ibu menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat RSUD SK Lerik di Kota Kupang NTT. (Antara Foto/Kornelis Kaha)

"Ibu hamil itu meninggal bersama janinnya yang masih berusia tujuh bulan di rumah sakit ini, setelah dirujuk dari RS Lindi Mara dan membutuhkan trombosit," katanya.

Kupang (ANTARA) -
Kupang,  (AntaraNews NTT) - Asnat Landu Tana, seorang ibu dengan usia kehamilan tujuh bulan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur dilaporkan meninggal dunia akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

Kepala Rumah Sakit Umum Umbu Rara Meha, Waingapu, Sumba Timur dokter Lely Harakay kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Selasa (12/3) mengatakan ibu hamil itu meninggal karena mengalami distres janin dan DBD DHS (Dengue Hemorhagic Fever (DHF) jilid 2.

"Ibu hamil itu meninggal bersama janinnya yang masih berusia tujuh bulan di rumah sakit ini, setelah dirujuk dari RS Lindi Mara dan membutuhkan trombosit," katanya.

Ia menceritakan bahwa saat pasien itu tiba di RS yang dipimpin oleh dirinya, pasien sudah dalam keadaan mimisan dan mengeluarkan darah saat batuk.

Disamping itu pula terlambatnya penanganan ketika sudah DBD sehingga saat dibawa ke RS sebelumnya sudah dalam keadaan yang perlu perawatan intensif.

Menurut dia penangganan DBD di kabupaten itu sudah bukan lagi dilakukan secara biasa-biasa saja seperti yang sering dilakukan, yakni pemberantasan sarang nyamuk.

"Buktinya sampai saat ini sudah 17 kasus korban DBD yang meninggal, daerahnya sudah dilakukan PSN. Artinya bahwa ada yang salah," ujar dia.

Baca juga: Dinkes NTT kirim petugas ke Sumba Timur atasi DBD
Baca juga: Satu lagi pasien DBD di Sumba Timur meninggal
Baca juga: Dinkes Sumba Timur berupaya mencegah DBD yang telah merenggut 11 nyawa


Menurut dia masih sering terjadinya DBD kemungkinan akibat kontrol kegiatan PSN yang belum maksimal.