KPU petakan TPS berdampak terhadap Semana Santa

id KPU

KPU petakan TPS berdampak terhadap Semana Santa

Ketua KPU NTT Thomas Dohu ketika menjawab pertanyaan wartawan seputar pelaksanaan Pemilu di Flores Timur, Rabu (13/3). (AntaraNewsNTT/Kornelis Kaha)

KPU NTT meminta KPU Kabupaten Flores Timur untuk mulai memetakan TPS mana saja di Larantuka yang berdampak langsung dengan tradisi Semana Santa.

Kupang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur meminta KPU Kabupaten Flores Timur untuk mulai memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) mana saja di Larantuka yang berdampak langsung dengan tradisi Semana Santa.

"Ada beberapa cara yang kami lakukan kalau memang pelaksanaan Pemilu 2019 akan tetap dilaksanakan pada 17 April nanti khusus untuk wilayah Flores Timur. Salah satunya adalah memetakan TPS mana saja yang berdampak langsung pada acara keagamaan itu," kata Ketua KPU NTT Thomas Dohu kepada wartawan di Kupang, Rabu (13/3).

Hal ini disampaikannya usai menjadi pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Kerja Sama Pengembangan Pengawasan Partisipatif Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum dan Iklan Media Massa dan Cetak Elektronik pada Pemilu 2019 yang digelar oleh Bawaslu NTT.

Disamping itu juga pernyataannya itu disampaikan menyusul banyaknya komentar seputar pelaksanaan Pemilu di Flores Timur, karena dapat menggangu jumlah partisipasi pemilih baik di NTT terkhusus di kabupaten Flores Timur itu.

Selain memetakan TPS yang berdampak dengan penyelenggaraan Semana Santa, Thomas juga meminta agar dilakukan identifikasi penyelenggara Pemilu mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) agar tidak terlibat dalam acara keagamaan Semana Santa itu.

"Kita hindari agar jangan sama mulai dari PPK, PPS dan KPPS terlibat juga dalam panitia Semana Santa tahun ini. Jika ada maka harus dihindari," ujar dia.

Sampai dengan sejauh ini kata dia belum ada pemberitahuaan penundaan Pemilu di kabupaten itu, walaupun pihaknya juga sudah melaporkan adanya penolakan dari beberapa pihak.

"Pada intinya pelaksanaan Pemilu tetap dilaksanakan, karena sampai hari ini kami belum mendapatkan penjelasan juga dari KPU RI terkait Pemilu di kabupaten itu," tambah dia.

Terkait perhitungan surat suara, usai pelaksanaan Pemilu, pihaknya menargetkan pada tanggal 17 April malam seluruh proses perhitungan sudah selesai, minimal pengisian C1 Plano sehingga pada tanggal 18, umat Katolik di daerah itu bisa melaksanakan Ibadah Tri Hari Suci.

Pelaksanaan Pemilu tahun 2019 bertepatan dengan Hari Rabu Trewa, dimana tradisi Rabu Trewa adalah tradisi menyambut Tri Hari Suci, mulai dari Kamis Suci, Jumat Agung dan Sabtu Suci.

Beberapa pihak salah satunya Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman yang sempat meminta agar Pemilu 2019 ditunda atau digeser menilai bahwa perayaan Paskah merupakan kegiatan yang sangat religius bagi warga di Kabupaten Flores Timur yang terkenal memiliki tradisi keagamaan menyambut Paskah (Semana Santa).

Oleh karena itu, dia khawatir banyak warga di daerah itu yang pada akhirnya tidak bisa mengikut pemilu dalam keadaan seperti itu.

Baca juga: Logistik surat suara untuk 8 kabupaten di NTT sudah tiba
Baca juga: KPU NTT berkunjung ke Pulau Kera