Kupang (ANTARA) - Kepala Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Kupang, Ishak Gerald mengakui bahwa telah terjadi lonjakan arus mudik pada liburan Lebaran 2019, namun tidak terlalu signifikan.
"Untuk Lebaran tahun 2019 ini memang ada lonjakan penumpang mudik, tapi tidak terlalu signifikan. Hanya dua persen atau sama seperti tahun lalu," katanya di Kupang, Sabtu (1/6), terkait arus penumpang pada mudik Lebaran tahun ini.
Walaupun tidak terjadi lonjakan penumpang, tetapi pihak Pelni tetap melakukan segala persiapan sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang baik selama berlayar.
"Menghadapi libur Lebaran tahun ini, kami telah mempersiapkan diri dengan baik demi kenyamanan dan pelayanan prima bagi masyarakat pengguna jasa pelayaran," katanya.
Dia mengatakan, telah dilakukan penambahan dua unit kapal yakni KM Lawit dan KM Lambelu untuk melayani para penumpang yang melakukan mudik Lebaran maupun liburan panjang.
"Jadi ada tujuh kapal atau armada kapal yang beroperasi untuk melayani pemudik tahun ini," katanya.
Dia juga mengingatkan para pemudik untuk membeli tiket sebelum berangkat karena Pelni tidak menambah kuota penumpang saat belayar.
"Berkali-kali, kami mengingatkan penumpang yang ingin bepergian untuk membeli tiket sebelum berangkat. Tidak boleh berharap membeli tiket di pelabuhan karena bisa saja 'seat' yang tersedia sudah habis terjual," katanya.
Baca juga: Pelni siapkan 150 seat gratis untuk pemudik
Baca juga: Puncak arus mudik justru terjadi pada Kamis malam
Ada lonjakan arus mudik, namun tidak signifikan
PT Pelni Kupang mengakui telah terjadi lonjakan arus mudik pada liburan Lebaran 2019, namun tidak terlalu signifikan.