Kepala Desa didorong gunakan dana desa bangun embung

id Embung

Kepala Desa didorong gunakan dana desa bangun embung

Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua mendorong setiap desa di kabupaten itu agar memanfaatkan bantuan Dana Desa untuk membangun embung yang bisa menampung air bersih dan kelak dapat digunakan saat musim kemarau.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua mendorong setiap desa di kabupaten itu agar memanfaatkan bantuan Dana Desa untuk membangun embung yang bisa menampung air bersih dan kelak dapat digunakan saat musim kemarau.

Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke kepada ANTARA di Kupang, Jumat (27/9) mengatakan bahwa saat ini anggaran Dana Desa sangat besar, sehingga  bisa digunakan untuk membangun embung yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Saat ini kita sedang mendorong agar setiap desa dapat memanfaatkan Dana Desa yang ada untuk membangun embung, karena embung akan sangat berguna pada musim kemarau, sementara pada musim hujan bisa digunakan untuk menampung air hujan.

Baca juga: Debit air Bendungan Tilong menyusut, 200 embung kering
Baca juga: Debit air mulai menipis


Ia menilai bahwa selain embung yang dianggarkan dari Dana Desa, masyarakat juga diharapkan menanam air dengan cara membuat tempat penampungan air sendiri yang bisa untuk menampung hujan.

"Itu semua adalah program jangka panjang yang kita harapkan bisa dilakukan oleh masyarakat guna mengatasi kekeringan di daerah Sabu Raijua," katanya dan menambahkan untuk program jangka pendeknya saat ini pemerintah setempat secara intensif memberikan bantuan air bersih kepada warga.

Hal ini, kata dia, dilakukan guna mencegah agar tak ada warga yang kesulitan air, yang berujung pada gangguan kesehatan. "Biasanya musim kemarau seperti ini warga akan kekurangan air bersih. Pada saat itu mulai ada gangguan kesehatan yang berujung pada warga dirawat di RS," tutur dia.

Sampai sejauh ini, ujar dia, belum ada yang mengeluhkan soal sakit karena masalah kekeringan. Iapun berharap agar tak ada warganya yang sakit karena kekeringan itu.
Pemandangan embung Kiubiblian yang sudah mulai menyusut debit airnya di kecamatan Alak Kota Kupang, NTT (2/9/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha).
Baca juga: Bantuan dua embung dari Kementerian PUPR untuk Sabu Raijua
Baca juga: NTT butuh 4.000 embung