BUMDes bantu petani tingkatan produksi padi

id Bumdes Ina Huk

BUMDes bantu petani tingkatan produksi padi

Lahan persawahan seluas 350 hektare milik masyarakat di Desa Mata Air, Kabupaten Kupang, yang dikelola bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ina Huk. (ANTARA FOTO/HO-Pemdes Mata Air)

“Melalui BUMDes Ina Huk ini kami lakukan penyertaan modal untuk membantu produksi padi petani dengan luas lahan mencapai 350 hektare,” kata Benyamin Kanuk.
Kupang (ANTARA) - Kepala Desa Mata Air di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Benyamin Kanuk mengemukakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ina Huk yang dibentuk di desa setempat sudah dikelola untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi padi.

“Melalui BUMDes Ina Huk ini kami lakukan penyertaan modal untuk membantu produksi padi petani dengan luas lahan mencapai 350 hektare,” kata Benyamin Kanuk ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis (31/10).

Dia mengatakan, melalui BUMDes, pemerintah desa melakukan penyertaan modal yang dialokasikan dari Program Dana Desa untuk pengadaan benih maupun fasilitas untuk penyiapan lahan.

Penyertaan modal pada 2019 ini sebanyak Rp50 juta untuk mendukung produktivitas petani padi yang dipanen dua kali dalam setahun.

"Sebelum masuk musim tanam kami kalkulasi dengan petani untuk setiap satu hektare itu butuh berapa benih, lalu fasilitas mesin penyemprot, hand tractor, berapa dana yang dibutuhkan ,” katanya.

Baca juga: BUMDes Dualilu di Belu kelola kapal lampara
Baca juga: Produk coklat BUMDes Kobar terus diperluas pasarnya


Benyamin menjelaskan dalam pola kerja sama ini, para petani tidak membayar bantuan fasilitas produksi dalam bentuk uang melainkan berupa beras.

Hasil produksi beras tersebut, yang kemudian dipasarkan melalui BUMDes dengan brand sendiri yaitu beras Ina Huk.

“Pola ini sudah kami mulai sejak 2017 lalu ketika BUMDes dibentuk dan sekarang manfaat keuntungan sudah dirasakan para petani, hasil beras mereka juga sudah dipasarkan untuk umum,” katanya.

Benyamin menambahkan pemerintah desa akan terus melakukan penyertaan modal dengan dukungan Dana Desa agar meningkatkan produktivitas petani setempat.

Pihaknya telah membagi porsi penyertaan modal tersebut di antaranya 40 persen untuk pertanian dan 60 persen untuk pengembangan objek wisata Pantai Sulamanda.

“Jadi setiap tahun akan kami lakukan ini dengan harapan ekonomi masyarakat desa kami secara bertahap mulai bangkit dengan dukungan potensi yang ada,” katanya.*

Baca juga: BUMDes Hadakewa kelola usaha ikan teri
Baca juga: BUMDes Teun di Kabupaten Belu dibantu teknologi pengolahan air minum