Undana diminta menambah kuota calon mahasiswa kedokteran

id Dokter muda

Undana diminta menambah kuota calon mahasiswa kedokteran

Kepala Dinas Kesehatan NTT Dominikus Mere (tengah berdasi) berbicara dengan sejumlah dosen dari Fakultas Kedokteran Undana Kupang, Jumat (24/1/2020). (ANTARA/Kornelis Kaha)

Pemprov NTT mengharapkan Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (Undana) menambahkan kuota penerimaan calon mahasiswa kedokteran di perguruan tinggi tersebut.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengharapkan Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (Undana) menambahkan kuota penerimaan calon mahasiswa kedokteran di perguruan tinggi tersebut.

"Dari sisi 'input' kita harapkan agar penerimaan calon dokter juga harus lebih banyak dari jumlah penerimaan yang diterapkan oleh Undana untuk Fakultas Kedokteran saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Dominikus Mere kepada Antara di Kupang, Jumat (24/1).

Ia menyampaikan hal itu usai menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah 12 dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Undana Kupang di aula perguruan tinggi tersebut.

Ia menyebutkan bahwa saat ini jumlah penerimaan calon dokter di Fakultas Kedokteran Undana berkisar 60 sampai dengan 70 orang. Namun, jumlah tersebut masih sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan dokter di Provinsi NTT.

Dominikus mengaku sudah membicarakan hal tersebut dengan Dekan Fakultas Kedokteran Undana dan rektor universitas tersebut, mengingat pemenuhan kebutuhan dokter masih jauh dari yang diharapkan.

"Kalau perlu jumlahnya itu lebih banyak dua kali lipat dibandingkan dari yang sekarang," ujar dia.
 
Sejumlah dokter muda lulusan Undana Kupang berpose bersama usai acara pelantikan, Jumat (24/1/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)


Ia mengatakan untuk bisa meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru tersebut diperlukan penganggaran secara subsidi mengingat biaya masuk fakultas itu tidak murah jika dibandingkan dengan fakultas lainnya.

"Namanya pendidikan tinggi negeri, subsidi pemerintah tentunya ada. Tetapi juga ada otonomi dari institusi itu sendiri. Oleh karena itu kita harapkan agar ada proporsional perbandingan yang nyata khususnya bagi calon mahasiswa dari daerah itu sendiri. Artinya, bahwa harusnya tidak mahal seperti yang ada di fakultas yang sama di universitas di Jakarta," ujar dia.

Ia mengemukakan melalui cara itu,  Fakultas Kedokteran bisa menolong banyak orang tua di daerah setempat yang ingin menguliahkan anak-anaknya di tempat itu, khususnya mereka dari kalangan tak mampu.

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Undana Sangguana M.J. Koamesah mengaku bahwa pihaknya saat ini tengah membicarakan hal tersebut.

"Namun yang jadi kendala saat ini adalah jika dilakukan penambahan calon mahasiswa kedokteran maka diperlukan peningkatan juga infrastruktur seperti kelas. Sebab saat ini infrastruktur pendukung belum memadai," ujar dia.
Dekan Fakultas Kedokteran Undana Kupang dr. Sangguana M.J. Koamesah saat memberikan kata sambutan pada pelantikan para dokter muda Undana Kupang, Jumat (24/1/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)