Daging babi aman dikonsumsi

id demam flu babi

Daging babi aman dikonsumsi

Usaha kuliner sei bakar di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur tetap memproduksi daging babi bakar di tengah maraknya serangan virus ASF terhadap lebih dari 4.000 ekor ternak babi di daratan Pulau Timor.(ANTARA/Benny Jahang)

Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa  daging babi masih aman dikonsumsi karena bahan bakunya tidak berasal dari peternakan babi yang terserang virus African Swine Fever
Kupang (ANTARA) - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa  daging babi masih aman dikonsumsi karena bahan bakunya tidak berasal dari peternakan babi yang terserang virus African Swine Fever

Kepala Dinas Peternakan NTT Danny Suhady di Kupang, Minggu  (15/3)  mengakui bahwa usaha kuliner sei babi di Kota Kupang dan sekitarnya umumnya menggunakan daging babi yang bebas dari serangan ASF.

Akibat serangan ASF tersebut, tercatat lebih dari 4.000 ekor babi di daratan Pulau Timor dilaporkjan mati. "Namun, saya jamin bahwa 100 persen usaha kiliner sei bakar di Kota Kupang menggunakan daging babi yang segar, karena mereka tidak mau usahanya tutup untuk selamanya.

"Dampak dari serangan virus ASF itu sangat memukul usaha kuliner sei bakar di Kota Kupang dan sekitarnya. Namun, mereka terus melangkah meyakinkan konsumen bahwa usaha yang mereka bangun tidak hanya sekadar mencari untung,

Banyak usaha kuliner sei bakar menjadi sepi pengunjung karena khawatir dengan virus ASF tersebut, Padahal virus ASF tidak menular ke manusia," kata Dany Suhadi menegaskan.

Ia mengatakan, Dinas Peternakan NTT terus melakukan kampanye kepada masyarakat di Pulau Timor untuk tidak perlu takut mengkonsumsi daging babi.

Dany mengatakan, daging babi yang boleh dikonsumsi masyarakat adalah daging babi yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) milik pemeirntah.

Karena menurut Dany, daging babi yang berasal dari RPH dibawah pengawasan dokter hewan sehingga aman untuk dikonsumsi.

Ia berharap masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini untuk tidak perlu takut mengkonsumsi daging babi.

Dia mengatakan, 4.888 ekor babi di Pulau Timor mati mendadak akibat terserang virus ASF yang masuk di Pulau Timor melalui wilayah Timor Leste.