Sayuna: Anggaran COVID-19 bisa dimanfaatkan untuk investasi APD

id masker,inche sayuna,dprd ntt,kupang

Sayuna: Anggaran  COVID-19 bisa dimanfaatkan untuk investasi APD

Wakil Ketua DPRD NTT, Inche Sayuna (kiri) sedang berbincang dengan salah seorang kader Golkar dalam suatu acara. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Saya kira dana Rp104 miliar yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 dari APBD Provinsi NTT, ditambah dengan dana dari kabupaten/kota bisa didiskusikan penggunaannya. Jika memungkinkan bisa dilakukan investasi ke arah tersebut, dan tidak ada sal
Kupang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Inche Sayuna mengatakan, dana yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 dapat dimanfaatkan untuk investasi alat perlindungan diri (APD) seperti pembuatan masker, dengan berkolaborasi dengan usaha menengah kecil (UMK).

"Saya kira dana Rp104 miliar yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 dari APBD Provinsi NTT, ditambah dengan dana dari kabupaten/kota bisa didiskusikan penggunaannya. Jika memungkinkan bisa dilakukan investasi ke arah tersebut, dan tidak ada salah," kata Inche Sayuna kepada ANTARA di Kupang, Jumat, (10/4).

Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan seputar instruksi Gubernur NTT yang mewajibkan penggunaan asker bagi warga, terutama saat berada di luar rumah, sementara warga sendiri mengalami kesulitan untuk memperoleh masker dan perlukah pemerintah melakukan intervensi.

Baca juga: DPRD NTT sebut kelangkaan masker sebagai peluang usaha

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menginstruksikan kepada bupati dan wali kota untuk mewajibkan warganya mengenakan masker kain saat berada di luar rumah.
 
Masker (ANTARA/Bernadus Tokan)


Bupati dan wali kota juga diminta untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang cara pembuatan dan penggunaan masker.

Permintaan tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur NTT nomor:180.5.54/1/Kesbangpol, tertanggal 6 April 2020, tentang penggunaan masker, penyediaan sarana cuci tangan dan pelarangan makan di rumah makan.

Baca juga: Legislator NTT apresiasi gubernur wajibkan warga gunakan masker

Menurut dia, kelangkaan masker di daerah ini sesungguhnya merupakan peluang untuk menghidupkan UMKM, tetapi pemerintah bisa mengambil peran dalam hal mengatur pola pengadaan dan distribusi sehingga publik bisa mengakses.

"Tetapi menurut saya, bahan untuk pembuatan masker tidak mahal, sehingga saya yakin bisa dikerjakan oleh pelaku usaha kecil dan menengah tanpa harus dimodali lagi oleh pemerintah," katanya.

Baca juga: Gubernur Laiskodat larang warga makan di rumah makan

Pemerintah cukup mengatur pola pemasarannya dan memastikan bisa diakses publik dengan mudah dan murah, kata Sekretaris DPD Partai Golkar NTT itu menambahkan.