Pemerintah NTT minta pengelola bandara kurangi jam operasional

id NTT,Dishub NTT,penutupan bandara

Pemerintah NTT minta pengelola bandara kurangi jam operasional

Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur Isyak Nuka (tengah) (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Jam operasional yang kami minta untuk dikurangi yaitu dari sebelumnya beroperasi dari pagi sampai malam menjadi sampai jam 6 sore.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT), Isyak Nuka meminta para pengelola bandara di provinsi setempat mengurangi jam operasional guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

"Jam operasional yang kami minta untuk dikurangi yaitu dari sebelumnya beroperasi dari pagi sampai malam menjadi sampai jam 6 sore," katanya di Kupang, Senin, (20/4).

Baca juga: NTT larang kapal angkut penumpang
Menurut Isyak, saat ini kebijakan Pemerintah Provinsi NTT terkait transportasi udara tidak berubah yakni tidak menutup bandara-bandara.

Namun yang dilakukan adalah pengurangan frekuensi penerbangan yang sebenarnya dilakukan pihak maskapai sendiri dalam upaya meminimalisir penyebaran COVID-19, katanya.

"Untuk penerbangan antardaerah di NTT umumnya dilayani Wings Air, Nam Air, sementara ke luar NTT masih ada Garuda, Lion Air, Batik Air, dan City Link namun itu pun sudah banyak berkurang frekuensinya," katanya.

Baca juga: KMP Feri di NTT dilarang angkut penumpang
"Jadi tanpa kami minta pun, pihak maskapai memang sudah mengambil kebijakan sendiri untuk mengurangi layanan penerbangan," katanya.

Hanya saja, lanjut dia, saat ini masih ada penerbangan malam dari Makassar ke NTT sehingga pihaknya akan meminta agar dibatasi hingga jam enam sore saja.