Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendorong terciptanya kemandirian ekonomi masyarakat melalui kegiatan wirausaha yang didukung dengan akses pembiayaan melalui program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM).
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore kepada wartawan di Kupang, Senin (27/4), mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kota Kupang sebelum pandemi COVID-19 berlangsung pesat dengan tumbuhnya usaha kecil dan menengah di daerah ini.
Sejak 2013 kata dia, pemerintah Kota Kupang telah memiliki program pemberdayaan ekonomi masyarakat (PEM) untuk membantu permodalan bagi pelaku usaha yang memiliki keterbatasan modal usaha.
Menurut dia, pada 2013 Pemerintah Kota Kupang mengucurkan dana Rp37 miliar sebagai dana bergulir bagi pelaku usaha kecil dan menengah di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini.
Pengguliran dana bantuan modal kata dia, terus berkembang pesat hingga 2019 mencapai Rp102 miliar dengan penerima manfaat mencapai 16.749 orang.
"Dana Rp102 miliar ini tidak dikembalikan ke pemerintah Kota Kupang tetapi terus bergulir kepada masyarakat di setiap kelurahan yang membutuhkan modal usaha," kata Jefri.
Baca juga: Satpol PP Kupang larang penjual takjil di jalanan
Baca juga: Wali Kota Kupang minta lurah serius data warga miskin
Kota Kupang dorong kemandirian ekonomi warga lewat dana PEM
Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore. (Antara/ Benny Jahang)
Pengguliran dana bantuan modal kata dia, terus berkembang pesat hingga 2019 mencapai Rp102 miliar
