BI NTT minta pemda data penerima bantuan secara akurat

id NTT,BI NTT,Data penerima bantuan,PKH,Bantuan sembako

BI NTT minta pemda data penerima bantuan secara akurat

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Mudah-mudahan dalam minggu pertama dan kedua pada Mei ini, data sudah selesai sehingga minggu ketiga sudah bisa disalurkan baik bantuan PKH maupun sembako.

Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja meminta pemerintah daerah  kabupaten/kota di provinsi setempat menyiapkan data penerima bantuan dampak pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) secara akurat.

“Pemda setiap kabupaten/kota di NTT diminta memperbaharui data yang ada sehingga lebih akurat dan tidak ada lagi penyimpangan di lapangan,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (12/5).

Baca juga: BI fokus selamatkan UMKM dari dampak COVID-19
Baca juga: BI dorong petani NTT terus menanam di tengah pandemi COVID-19


Ia mengatakan, akurasi data merupakan salah satu kendala penyaluran bantuan penanganan dampak pandemi COVID-19 di daerah baik yang disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan sembako.

Untuk itu pemerintah daerah memiliki kewajiban menyiapkan data yang akurat sebelum masuk ke provinsi dan selanjutnya ke Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan, katanya.

“Mudah-mudahan dalam minggu pertama dan kedua pada Mei ini, data sudah selesai sehingga minggu ketiga sudah bisa disalurkan baik bantuan PKH maupun sembako,” katanya.

Ariawan mengatakan, selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial provinsi berkaitan dengan data pelanggan listrik yang menerima bantuan berupa pembebasan biaya maupun pemotongan biaya tagihan listrik.

Ia menjelaskan, data sementara yang dimiliki pihaknya mencatat jumlah pelanggan listrik 450 volt ampere (VA) di provinsi setempat sebanyak 213.574 pelanggan. Sedang 900 VA sebanyak 119.185 pelanggan.

Baca juga: BI NTT perkuat koordinasi meredam risiko kredit bermasalah

“Data ini juga sedang diakuratkan, mudah-mudahan minggu pertama dan kedua ini selesai sehingga seluruh program pemerintah pusat sudah bisa dinikmati masyarakat sebelum akhir Mei ini,” katanya.