Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan siklon tropis "MANGGA" yang terdapat di Samudra Hindia barat daya Bengkulu telah memicu gelombang tinggi di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari terakhir ini.
"Saat ini terdapat siklon tropis 'MANGGA' 995 hPa di Samudra Hindia, 1.300 km barat daya Bengkulu, sehingga memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Tenau, Kupang Ota Welly Jenni Thalo kepada ANTARA di Kupang, Minggu (24/5) terkait penyebab gelombang tinggi di NTT.
Menurut dia, siklon tropis "MANGGA" 995 hPa di Samudra Hindia, 1.300 km barat daya Bengkulu dapat mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia barat Sumatera.
Baca juga: BMKG : waspadai siklon tropis AMPHAM
Baca juga: Tekanan rendah di laut Andaman picu gelombang tinggi
"Pusat tekanan rendah 1009 hPa terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Timur," katanya.
Sementara pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari utara - timur dengan kecepatan 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan laut Pulau Rote - Kupang, perairan Pulau Sawu, perairan Kepulauan Kei - Aru, dan Laut Arafuru.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil pemantauan, tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba hingga Sabu Raijua, Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote Ndao, dan Samudera Hindia selatan Kupang hingga Rote.
Sementara tinggi gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba, perairan utara Kupang hingga Rote Ndao.
Kondisi gelombang yang terjadi di wilayah perairan laut saat ini diprakirakan akan berlangsung hingga 25 Mei mendatang.
Karena itu, nelayan dan operator pelayaran di NTT diimbau untuk tetap waspada untuk menghindari terjadinya musibah di wilayah perairan laut, demikian Ota Welly Jenni Thalo.