NTT gandeng TNI AU tangani kepulangan pekerja migran

id NTT,Diskopnaketran NTT,Pekerja migran NTT,Kepulangan pekerja migran

NTT gandeng TNI AU tangani kepulangan pekerja migran

Dokumentasi pekerja migran yang dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA/Jessica Wuysang)

Pihak TNI-AU akan menggunakan fasilitas Terminal B di Bandara El Tari untuk dilakukan pemeriksaan semua pekerja migran yang masuk lewat Kota Kupang

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng TNI Angkatan Udara (AU) untuk menangani kepulangan para pekerja migran melalui pintu masuk Bandara El Tari di Kota Kupang, ibu kota provinsi setempat.

"Pihak TNI-AU akan menggunakan fasilitas Terminal B di Bandara El Tari untuk dilakukan pemeriksaan semua pekerja migran yang masuk lewat Kota Kupang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi NTT Sylvia Peku Djawang, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (1/6).

Baca juga: PMI NTT yang pulang jalani pemeriksaan berlapis

Ia mengatakan, setiap pekerja migran yang masuk ke NTT melalui Kota Kupang akan turun di terminal milik TNI AU di Bandara El Tari, dan selanjutnya ditangani Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 provinsi ini.

Para pekerja migran kembali diperiksa melalui rapid test sebagai upaya deteksi dini paparan Virus Corona jenis baru (COVID-19), katanya pula.

"Kalau hasilnya negatif, maka kami sudah koordinasikan dengan gugus tugas kabupaten di daratan Pulau Timor bisa langsung menjemput warganya untuk dipulangkan," katanya lagi.

Ia menjelaskan, jika hasil rapid test reaktif, maka akan dirawat dahulu di sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Kupang sesuai dengan kriteria kondisi orang yang bersangkutan.

Baca juga: Padma pertanyakan sumber data PMI NTT yang akan dipulangkan

"Untuk yang berstatus pasien dalam pengawas (PDP) ringan dirawat di RS Undana, PDP sedang di RSJ Naimata, dan yang positif akan dirawat di RS Johannes dan RS SK Lerik," katanya.

Sylvia Peku Djawang mengatakan, upaya menggandeng TNI-AU ini merupakan bagian dari skenario yang dilakukan pemerintah provinsi untuk menangani pekerja migran yang akan dipulangkan.

Dia menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan gugus tugas di kabupaten untuk penanganan kepulangan pekerja migran melalui pintu masuk lainnya, seperti Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat di Pulau Sumba.

Selain itu, pintu masuk Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat untuk wilayah Pulau Flores bagian barat dan Maumere, Kabupaten Sikka untuk wilayah Pulau Flores bagian timur.

Baca juga: Proyeksi kepulangan PMI NTT hanya 293 orang