Dinas Kesehatan NTT ingatkan bahaya serangan DBD

id ntt,kupang

Dinas Kesehatan  NTT ingatkan bahaya serangan DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere. ANTARA/Benny Jahang

Walaupun kita masih terus melakukan pemantauan terhadap kasus COVID-19 namun pemerintah kabupaten/kota di NTT untuk tetap waspada terhadap terjadinya serangan penyakit DBD
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominikus Minggu Mere mengingat para bupati dan walikota untuk waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini telah merengut 56 orang meninggal.

Dominikus di Kupang, Senin, (13/7) mengatakan hal itu terkait antisipasi munculnya penyakit menular seperti DBD dan diare setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur memasuki musim kemarau.

Baca juga: Bupati Sumba Timur: Tetap siaga DBD karena kasus masih muncul

"Walaupun kita masih terus melakukan pemantauan terhadap kasus COVID-19 namun pemerintah kabupaten/kota di NTT untuk tetap waspada terhadap terjadinya serangan penyakit DBD," kata Dominikus.

Saat ini kata dia sudah 56 orang warga NTT yang meninggal akibat serangan penyakit demam berdarah dengue.

"Kami mencacat saat ini dilaporkan ada 56 kasus kematian DBD di provinsi NTT hingga Juli 2020," kata Dominikus.

Menurut dia beberapa daerah yang rawan terjadi kasus DBD di provinsi berbasis kepulauan ini yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Alor, Lembata, Flotim, Sikka, Ende, Manggarai Barat dan Sumba Barat Daya.

Baca juga: Pemkab Sikka tetap terapkan PSN cegah penyebaran DBD

"Daerah-daerah lainnya yang tidak termasuk daerah rawan DBD, perlu waspada terhadap terjadinya serangan penyakit DBD dengan melakukan berbagai upaya pencegahan sehingga kasus serangan DBD dapat dikendalikan secara dini," tegasnya.