BPBD TTU imbau warga waspada bencana saat pancaroba

id NTT, BPBD Timor Tengah Utara, waspada bencana, puting beliung

BPBD TTU imbau warga waspada bencana saat pancaroba

Salah satu rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliunh yang terjadi di Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Kamis (11/11/2020) sore. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Timor Tengah Utara)

Kepada masyarakat di TTUĀ (Timor Tengah Utara) kami imbau untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana karena kita sudah memasuki akhir musim kemarau atau masa peralihan ke musim hujan
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau warga di daerah itu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana pada masa peralihan musim kemarau ke hujan.

"Kepada masyarakat di TTU (Timor Tengah Utara) kami imbau untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana karena kita sudah memasuki akhir musim kemarau atau masa peralihan ke musim hujan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Timor Tengah Utara, Yosefina Lake, ketika dihubungi dari Kupang, Kamis (12/11)

Ia mengatakan para pancaroba potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Kondisi ini bisa menimbulkan ancaman bencana, seperti banjir, tanah longsor, maupun puting beliung.

Baca juga: BPBD TTU tangani dampak angin puting beliung rusak rumah warga
Baca juga: Manggarai Barat petakan daerah rawan bencana


Ia mengatakan puting beliung di daerah setempat, yakni Desa Humusuh Sainiup, Kecamatan Insana Utara pada Minggu (8/11) yang mengakibatkan kerusakan lima rumah warga, sedangkan pada Kamis (11/11) puting beliung menerjang Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu  mengakibatkan 20 bangunan rusak, berupa rumah penduduk dan ruangan sekolah.

Yosefina mengatakan dua peristiwa bencana yang terjadi dalam waktu berdekatan itu tidak menimbulkan korban jiwa namun pihaknya mengimbau warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan.

Ia menambahkan banyak rumah warga setempat yang tidak memiliki pohon di sekitarnya sebagai pelindung sehingga ketika dilanda angin kencang bisa mengakibatkan kerusakan bangunan.

"Jadi ketika ada angin kencang tidak ada pohon-pohon di sekitarnya sebagai pelindung sehingga langsung menghantam rumah penduduk. Oleh karena itu kita mengimbau agar warga terus meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak ada korban jiwa akibat bencana," katanya.