Rupiah berpotensi menguat seiring persetujuan vaksin di Amerika Serikat

id Rupiah,Dolar,Kurs

Rupiah berpotensi menguat seiring persetujuan vaksin di Amerika Serikat

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Pelemahan dolar AS ini menunjukkan tren rupiah masih konsolidasi di area support. Mungkin pasar menunggu approval vaksin BPOM
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin berpotensi menguat seiring persetujuan penggunaan vaksin di Amerika Serikat.

Pada pukul 09.53 WIB, rupiah masih bergerak melemah 39 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.119 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.

"Rupiah bisa menguat hari ini dengan sentimen positif dari persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer oleh FDA AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, (14/12).

Persetujuan penggunaan vaksin tersebut menyusul persetujuan yang sudah diberikan oleh Inggris, Kanada, dan Bahrain. Menurut Ariston, penggunaan vaksin bisa mempercepat pemulihan ekonomi global.

Ia menuturkan, nilai tukar negara berkembang juga terlihat menguat terhadap dolar AS pada pagi ini.

"Pelemahan dolar AS ini menunjukkan tren rupiah masih konsolidasi di area support. Mungkin pasar menunggu approval vaksin BPOM," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Jumat (11/12/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.080 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.105 per dolar AS.