Budi daya rumput laut di NTT baru capai 11 ribu hektare

id NTT,Rumput laut

Budi daya rumput laut di NTT baru capai 11 ribu hektare

Ilustrasi seorang perempuan mengangkut rumput laut baru selesai dipanen di Pantai Aircina Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (20/6/2020). (ANTARA/Kornelis Kaha)

Rumput laut di NTT saat ini baru dimanfaatkan 35 persen atau sekitar 11 ribu hektare, karena itu kita terus dorong agar ke depan terus bertambah
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat budi daya rumput laut di provinsi berbasiskan kepulauan itu mencapai 11 ribu hektare dari total potensi mencapai 54 ribu hektare.

"Rumput laut di NTT saat ini baru dimanfaatkan 35 persen atau sekitar 11 ribu hektare, karena itu kita terus dorong agar ke depan terus bertambah," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (6/1).

Baca juga: Gubernur Viktor: Rumput laut di NTT terbaik dunia

Ia menjelaskan rumput laut yang dikembangkan di NTT merupakan jenis Euchema Cotonni yang menghasilkan karagenan yang merupakan bahan baku penting dalam industri makanan, kosmetik, dan obat-obatan.

Rumput laut di NTT juga adalah ekspor nomor dua di Indonesia sehingga merupakan sektor usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Ia menjelaskan dalam catatan Pemprov NTT produksi rumput laut yang pada 2019 mencapai 2,3 juta ton rumput laut basah.

Untuk itu pihaknya mendorong secara serius peningkatan usaha budi daya rumput laut di masyarakat dengan menyalurkan bantuan hibah peralatan dan bibit rumput laut kepada pembudidaya.

Baca juga: BI NTT bantu sarana perkuat produksi rumput laut Sumba Timur

Gubernur Viktor juga mendorong pemerintah di daerah-daerah potensial penghasil rumput laut agar melalukan pembenahan sehingga bisa menarik minta investasi.

Ia menyebutkan salah satunya berkaitan dengan kemudahan berinvestasi dan menciptakan lingkungan bisnis yang bersahabat bagi investor, selain menyiapkan sumber daya manusia petani secara baik.