Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina A Khoirul Umam menyarankan agar Tri Rismaharini fokus sebagai mengemban jabatan sebagai Menteri Sosial RI.
"Risma sebaiknya fokus saja pada tupoksinya sebagai Mensos yang sebelumnya dijabat kader PDIP yang terkoreksi karena korupsi. Blusukan boleh-boleh saja untuk belanja masalah di lapangan, tetapi blusukan harus punya orientasi yang jelas untuk perbaikan kinerjanya sebagai Mensos," kata dia.
Menurut dia Risma harus sadar, yang terpenting untuk dilakukan sebagai Mensos adalah memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos), dan perbaikan sistem pengadaan barang dan jasa bansos.
Kemudian juga, memperbaiki transparansi serta akuntabilitas bansos yang selama ini rentan korupsi dan menjadi sapi perah kekuasaan.
Lagi pula, kata dia, jangkauan kinerja Mensos itu bukan hanya di DKI Jakarta saja, tapi lebih luas, di tingkat nasional.
Kalau kinerjanya direduksi hanya fokus dan membuat gimmick pemberitaan di level DKI Jakarta saja, maka seolah kata dia itu mengkonfirmasi bahwa posisinya sebagai Mensos hanya sebatas "target antara" yang dijadikan sebagai batu loncatan menuju "target utama" sebagai posisi Gubernur DKI Jakarta 2022-2027.
Baca juga: PDIP hormati proses hukum terkait penetapan Mensos tersangka korupsi
"Jadi sebaiknya fokus pada kerja Mensos, ini posisi penting di tengah kuatnya tekanan ekonomi masyarakat akibat pandemi," ucapnya.
Menurut Khoirul Umam, kalau blusukan itu lebih banyak dimanfaatkan untuk mengkonsolidasikan dukungan politik menuju target politik praktis, maka kredibilitas Risma justru berpeluang terdegradasi.
"Risma sebaiknya fokus saja pada tupoksinya sebagai Mensos yang sebelumnya dijabat kader PDIP yang terkoreksi karena korupsi. Blusukan boleh-boleh saja untuk belanja masalah di lapangan, tetapi blusukan harus punya orientasi yang jelas untuk perbaikan kinerjanya sebagai Mensos," kata dia.
Menurut dia Risma harus sadar, yang terpenting untuk dilakukan sebagai Mensos adalah memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos), dan perbaikan sistem pengadaan barang dan jasa bansos.
Kemudian juga, memperbaiki transparansi serta akuntabilitas bansos yang selama ini rentan korupsi dan menjadi sapi perah kekuasaan.
Lagi pula, kata dia, jangkauan kinerja Mensos itu bukan hanya di DKI Jakarta saja, tapi lebih luas, di tingkat nasional.
Kalau kinerjanya direduksi hanya fokus dan membuat gimmick pemberitaan di level DKI Jakarta saja, maka seolah kata dia itu mengkonfirmasi bahwa posisinya sebagai Mensos hanya sebatas "target antara" yang dijadikan sebagai batu loncatan menuju "target utama" sebagai posisi Gubernur DKI Jakarta 2022-2027.
Baca juga: PDIP hormati proses hukum terkait penetapan Mensos tersangka korupsi
"Jadi sebaiknya fokus pada kerja Mensos, ini posisi penting di tengah kuatnya tekanan ekonomi masyarakat akibat pandemi," ucapnya.
Menurut Khoirul Umam, kalau blusukan itu lebih banyak dimanfaatkan untuk mengkonsolidasikan dukungan politik menuju target politik praktis, maka kredibilitas Risma justru berpeluang terdegradasi.