Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur telah menyiapkan lahan seluas 700 hektare untuk pembangunan bandara internasional pengganti Bandara El Tari Kupang yang saat ini menjadi bandara khusus untuk TNI AU.
"Pemerintah Kabupaten Kupang memiliki lahan seluas 700 hektare. Lahan itu akan disurvei tim teknis dari Kementerian Perhubungan dalam kaitan pembangunan bandara yang baru," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Hendrik Paut kepada Antara di Oelamasi, Selasa, (19/9).
Semula, kata dia, pemerintah menyiapkan tiga lokasi untuk pembangunan bandara internasional yaitu di Tablolong, Kecamatan Kupang Barat seluas 800 hektare kemudian di Sulamu Kecamatan Sulamu seluas 600 hektare dan di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah 700 hektare.
Ia mengatakan lahan seluas 700 hektare di Desa Oebelo sangat ideal untuk dijadikan sebagai pengganti Bandara El Tari Kupang karena letaknya sangat strategis.
"Lahan di Oebelo sangat strategis karena berada di tepi pantai teluk Kupang sehingga memudahkan pesawat melakukan manuver ketika mendarat maupun tinggal landas. Bahkan lokasi bandara ini mudah dijangkau para calon penumpang yang berasal dari beberapa daerah di Pulau Timor," tegas Paut.
Paut yang ditemui di pusat pemerintahan Kabupaten Kupang di Oelamasi mengatakan tim teknis dari Kementerian Perhubungan akan melakukan survei ke Desa Oebelo yang telah disiapkan sebagai lokasi bandara penganti Bandara El Tari di Kota Kupang yang saat ini menjadi kawasan bandara khusus TNI AU.
"Tim teknis dari Kementerian Perhubungan dalam pekan ini melakukan survei ke lokasi. Kita harapkan rencana pembangunan Bandar Udara di Oebelo dapat direalisasikan guna mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat Kabupaten Kupang," tegas Paut.
Paut optimistis jika Bandara El Tari Kupang berlokasi di Desa Oebelo mulai dibangun 2019 maka ekonomi masyarakat di daerah itu semakin tumbuh serta sektor pariwisata semakin berkembang.
700 Hektare Untuk Bandar Udara
"Pemerintah Kabupaten Kupang memiliki lahan seluas 700 hektare. Lahan itu akan disurvei tim teknis dari Kementerian Perhubungan dalam kaitan pembangunan bandara yang baru," kata Hendrik Paut.