Badan otorita pariwisata LBF berubah jadi BPOLBF

id boplbf, shana, ntt, kota kupang

Badan otorita pariwisata LBF  berubah jadi BPOLBF

Dirut BPOLBF Shana Fatina. ANTARA/HO-BPOLBF

...penyesuaian ini  untuk menyamakan nomenklatur sesama organisasi Badan Pelaksana Otorita selain memudahkan kegiatan promosi ke pasar international.
Kupang (ANTARA) - Badan torita Pariwisata Labuan Bajo (BOPLBF) berubah nama menjadi Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.7 Tahun 2018 yang merupakan turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) No.32 tahun 2018.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina saat mengelar pertemuan secara daring Forum Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkelanjutan di Flores, Lembata, Alor dan Bima (Floratama) Jumat, (9/4) mengatakan bahwa perubahan nama tersebut merupakan upaya penegasan akan tugas dan fungsi yang diberikan oleh Kemenparekraf sebagai dewan pengarah dalam melakukan percepatan Pariwisata Labuan Bajo Flores.

"Sebenarnya kenapa diganti, agar jelas bahwa ini bukan dewan pengarah tapi konteksnya kita sebagai executive board. Kita badan pelaksana yang menjalankan mandat dari dewan pengarah sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.7 Tahun 2018 yang merupakan turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) No.32 tahun 2018," kata Shana.

Sesuai dengan peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.7 tahun 2018, terang Shana, Badan Pelaksana mempunyai tugas melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan fasilitasi terhadap perencanaan, pengembangan, pembangunan, dan pengendalian di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Flores.

 Selain itu juga melakukan    perencanaan,    pengembangan, pembangunan, pengelolaan, dan pengendalian di zona otorita Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Flores.

Perubahan nama itu juga menyesuaikan dengan dua Badan Otorita lainnya, yakni Badan Otorita Danau Toba dan Badan Otorita Borobudur. 

"Kita diminta untuk menyesuaikan dengan dua Badan Otorita lainnya yakni Toba dan Borobudur. Hal ini dipertegas pada kegiatan pelantikan Dirut Destinasi, Pemasaran dan Industri dan Kelembagaan BPO Labuan Bajo dan Pelantikan Dirut BPO Danau Toba beberapa waktu lalu," tutur Shana

Lebih lanjut tambah Shana penyesuaian ini  untuk menyamakan nomenklatur sesama organisasi Badan Pelaksana Otorita yang berada dibawah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta untuk memudahkan kegiatan promosi ke Pasar International.

"Pengalaman Kemenparekraf saat melakukan promosi, mereka (market) kadang bingung fungsi dan tugasnya sama tapi namanya berbeda - beda. Buat market wisman lebih masuk akal kalau cuman satu nama yang sama.  Kalau kebanyakan singkatan nanti marketnya bingung," ungkap Shana.

Shana juga menjelaskan tanggung jawab mewujudkan Pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan dan mandiri ini tidak hanya diemban oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang diberi tugas oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membantu memfasilitasi serta mengakselerasi kebutuhan Pariwisata Labuan Bajo.

"Tentunya kami disini sebagai Badan Otorita bertugas untuk memfasilitasi dan mengakselerasi sehingga terjadi kolaborasi yang lebih strategis dan juga lebih cepat dalam mencapai target - target kita menjadi pariwisata berkelanjutan yang mandiri," ujar Shana.

Baca juga: Tingkatkan pelayanan bagi wisatawan, BOPLBF latih puluhan pengemudi di Labuan Bajo
Baca juga: BOPLBF : Perlu libatkan semua pihak bangun pariwisata Labuan Bajo