Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur , Nusa Tenggara Timur melaporkan sebanyak 13 ruas jalan menuju ke sentra ekonomi di kabupaten itu mengalami kerusakan serius sebagai dampak dari Siklon Seroja pada April 2021 lalu.
"Kami harapkan bantuan pemerintah pusat untuk membantu menganggarkan pembangunan ruas-ruas jalan dan jembatan yang rusak parah itu," kata Bupati Sumba Timur Kristofel Praing saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (28/7).
Menurut dia jika mengandalkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk pembangunan sejumlah ruas jalan menuju ke lokasi-lokasi strategis itu sangatlah tidak mungkin karena banyak digunakan untuk penanganan COVID-19.
Kristofel mengaku bahwa sejumlah ruas jalan yang akan dibangun itu sudah diusulkan kepada Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur.
Ia menyebutkan bahwa sejumlah ruas jalan yang rusak itu menghubungkan Kota Waingapu dengan Kecamatan bahkan ke desa-desa yang merupakan daerah pertanian, peternakan serta daerah pariwisata unggulan di kabupaten itu.
Disamping itu juga di bagian selatan Kabupaten Sumba Timur juga jalannya rusak berat, padahal kata dia, daerah itu merupakan kawasan yang cukup strategis kawasan wisatanya.Yakni di Kawango dan Tanarara yang menghubungkan empat kecamatan di Sumba Timur.
Pihaknya berharap agar pemerintah bisa segera membantu dengan menyetujui usulan itu, agar akses jalan di sejumlah titik itu bisa segera dibangun kembali, untuk memudahkan warga desa membawa hasil pertanian untuk di pasarkan ke daerah perkotaan.
Baca juga: Sumba Timur lakukan pengetatan selama PPKM level 4
"Ya, selama ini perjalanan ke Kota Waingapu lebih cepat yakni dua atau tiga jam tetapi saat ini butuh waktu sekitar enam," ujar dia.
Baca juga: Bupati Sumba Timur: Butuh Rp90 miliar perbaikan Bendungan Kambaniru
Menurut dia, selama ini pembangunan sejumlah ruas jalan ke lokasi-lokasi sentra ekonomi itu menggunaan dana APBD. Namun kini, dana itu semakin menipis sehingga pihanya membutuhkan bantuan dari Kementerian PUPR.