BMKG imbau warga NTT tak mudah percaya informasi badai
...Jika menerima informasi akan adanya badai dari sumber lain maka dapat segera menghubungi kantor BMKG terdekat agar memperoleh informasi cuaca terkini dan akurat dari sumber yang tepat
Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur agar tidak mudah mempercayai informasi yang beredar tentang adanya badai dengan penjelasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Jika menerima informasi akan adanya badai dari sumber lain maka dapat segera menghubungi kantor BMKG terdekat agar memperoleh informasi cuaca terkini dan akurat dari sumber yang tepat," katanya di Kupang, Jumat, (6/8).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan adanya informasi yang beredar di publik NTT mengenai badai dari Australia yang akan melanda perairan selatan Rote Ndao dan Pulau Timor.
Informasi tersebut, kata dia menyebutkan bahwa badai akan berlangsung selama 5 Agustus hingga puncaknya pada 8 Agustus pukul 02.00 WITA yang tersebar disertai gambar dari aplikasi dan situs windy.com.
Agung mengatakan fenomena angin kencang pada musim kemarau sering dan lazim terjadi di wilayah NTT terutama bagian selatan yang berbatasan laut dengan Australia seperti di sekitar Pulau Timor, Rote, Sabu Raijua, dan Sumba.
Hal ini dipengaruhi garis semu matahari yang masih berada di belahan bumi utara sehingga tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia).
Semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, kata dia maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi atau cepat. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.
"Fenomena angin kencang ini lebih sering terjadi pada siang hingga sore hari dan bersifat sementara," katanya.
Agung menyebutkan dampak langsung yang ditimbulkan dapat memicu gelombang laut yang tinggi, pohon tumbang dan sebagainya serta dampak tidak langsung seperti meluasnya titik panas atau pun kebakaran lahan dan hutan.
Baca juga: BMKG sebut belum ada pembentukan bibit siklon pemicu badai di wilayah NTT
Dengan kondisi ini, ia mengimbau masyarakat di NTT agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh angin kencang.
Baca juga: BMKG deteksi tujuh titik panas di wilayah NTT
"Apabila menerima informasi akan adanya badai atau hal lain terkait cuaca maka harus tetap tenang, jangan panik dan dapat mencari tahu informasi dari BMKG," katanya.
"Jika menerima informasi akan adanya badai dari sumber lain maka dapat segera menghubungi kantor BMKG terdekat agar memperoleh informasi cuaca terkini dan akurat dari sumber yang tepat," katanya di Kupang, Jumat, (6/8).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan adanya informasi yang beredar di publik NTT mengenai badai dari Australia yang akan melanda perairan selatan Rote Ndao dan Pulau Timor.
Informasi tersebut, kata dia menyebutkan bahwa badai akan berlangsung selama 5 Agustus hingga puncaknya pada 8 Agustus pukul 02.00 WITA yang tersebar disertai gambar dari aplikasi dan situs windy.com.
Agung mengatakan fenomena angin kencang pada musim kemarau sering dan lazim terjadi di wilayah NTT terutama bagian selatan yang berbatasan laut dengan Australia seperti di sekitar Pulau Timor, Rote, Sabu Raijua, dan Sumba.
Hal ini dipengaruhi garis semu matahari yang masih berada di belahan bumi utara sehingga tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia).
Semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, kata dia maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi atau cepat. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.
"Fenomena angin kencang ini lebih sering terjadi pada siang hingga sore hari dan bersifat sementara," katanya.
Agung menyebutkan dampak langsung yang ditimbulkan dapat memicu gelombang laut yang tinggi, pohon tumbang dan sebagainya serta dampak tidak langsung seperti meluasnya titik panas atau pun kebakaran lahan dan hutan.
Baca juga: BMKG sebut belum ada pembentukan bibit siklon pemicu badai di wilayah NTT
Dengan kondisi ini, ia mengimbau masyarakat di NTT agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh angin kencang.
Baca juga: BMKG deteksi tujuh titik panas di wilayah NTT
"Apabila menerima informasi akan adanya badai atau hal lain terkait cuaca maka harus tetap tenang, jangan panik dan dapat mencari tahu informasi dari BMKG," katanya.