Pembangunan Terminal di Labuan Bajo menyerap anggaran 86,4 persen

id NTT,Labuan Bajo,Terminal Wae Kelambu,Ditjen Perbendaharaan NTT,Belanja APBN,Manggarai Barat

Pembangunan Terminal di Labuan Bajo menyerap anggaran 86,4 persen

Pembangunan Terminal Wae Kelambu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA/HO-Kementerian PUPR)

...Anggaran yang terealisasi 86,4 persen ini dari total pagu pada tahun 2021 sebesar Rp63,96 miliar
Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat realisasi pembangunan Terminal Wae Kelambu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, telah menyerap anggaran sebesar 86,4 persen atau setara Rp55,26 miliar.

"Anggaran yang terealisasi 86,4 persen ini dari total pagu pada tahun 2021 sebesar Rp63,96 miliar," kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT Tri Budhianto dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (9/8).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan proyek strategis nasional Terminal Wae Kelambu Labuan Bajo selama Januari-Juli 2021.

Tri Budhianto mengatakan pembangunan Terminal Wae Kelambu ini untuk mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu daerah pariwisata super prioritas di Tanah Air yang terkenal memiliki destinasi unggulan Taman Nasional Komodo itu.

Ia menjelaskan realisasi anggaran untuk pembangunan Terminal Wae Kelambu ini merupakan bagian dari belanja Pemerintah Pusat di NTT dengan total nilai belanja yang terealisasikan selama periode Januari-Juli 2021 mencapai Rp5,57 triliun.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Manikin telah menyerap anggaran 74,39 persen

Selain Terminal Wae Kelambu, belanja pemerintah juga dilaksanakan untuk beberapa proyek strategis nasional lain di NTT seperti Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, pembangunan jalan poros tengah di Pulau Timor.

Baca juga: Penyaluran Dana Desa semester I di NTT mencapai Rp802,4 miliar

Belanja pemerintah ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong pemulihan ekonomi di NTT dari dampak pandemi COVID-19.