Luapan sungai Benanain rendam 2.000 rumah

id BANJIR

Luapan sungai Benanain rendam 2.000 rumah

Banjir meredam perumahan pendudukan di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur akibat meluapnya Sungai Benanain. (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

Sungai Benanain di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah yang berbatasan dengan Negara Timor Leste kembali meluap dan merendam 2.000 rumah penduduk pada 12 desa di wilayah itu.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sungai Benanain di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah yang berbatasan dengan Negara Timor Leste kembali meluap dan merendam 2.000 rumah penduduk pada 12 desa di wilayah itu.

"Desa-desa yang terendam air dari luapan Sungai Benanain ini tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Malaka," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malaka Gabriel Seran ketika dihubungi dari Kupang, Jumat.

"Sungai Benanain kembali meluap pada Rabu (28/2) malam. Banjir merembes dari bibir sungai Benanain tepatnya di Desa Naimana, sehingga menggenangi 2.000 rumah warga di 12 desa tersebut," katanya saat dikonfirmasi Antara melalui telepon genggam dari Kupang.

Desa-desa yang terendam banjir itu adalah dua desa di Kecamatan Malaka Barat yakni Desa Moaulun dan Mota Ain, empat desa di Kecamatan Wailiman yakni Desa Forekmodok, Lumudur, Waderok dan Nasleon. Desa lain yang turut terenda akibar luapan banjir setinggi dua meter itu adalah Naimana, Sailuka dan Lawalu di Kecamatan Malaka Tengah.

Gabrien Seran menjelaskan selain itu Desa Halibasar di Kecamatan Waiwuk dan Desa Waikfauk di Kecamatan Sastia Mean, dan Desa Fatoin di Kecamatan Iokfen. Dia menambahkan, semua warga yang rumah mereka terendam banjir tetap menolak untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Khusus terhadap enam kepala keluarga (KK) di Kecamatan Mota Ain yang rumahnya rusak berat, dia mengatakan, mereka memilih pindah ke rumah keluarga.

"Kami sudah minta supaya dievakuasi, tetapi mereka menolak. Mereka lebih memilih rumah keluarga atau tetangga untuk tinggal sementara," katanya menambahkan.

Luapan banjir dari Sungai Benanain merupakan peristiwa tahunan jika sudah memasuki musim penghujan, karena derasnya luapan banjir dari wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu.

Malaka sebagai daerah otonom baru lepas dari Kabupaten Belu beberapa tahun silam, hanya biasa menerima risiko banjir tersebut karena terletak di daerah dataran rendah.

Upaya untuk mencegah terjadinya banjir, sudah dilakukan bersama oleh ketiga pemerintahan, namun sampai sejauh ini tetap belum membuahkan hasil yang maksimal.