328 SMA/SMK NTT siap mengikuti UNBK 2018

id UNBK

328 SMA/SMK NTT siap mengikuti UNBK 2018

Simulasi UNBK 2018 di sebuah SMA di Kota Kupang, Nusa Tenggar Timur. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

"Jumlah sekolah SMK/SMA yang mengikuti UNBK ini naik cukup signifikan lebih dari 200 persen sejak tahun 2016 lalu," kata Johanna Lisapaly.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur Johanna Lisapaly mengemukakan, sebanyak 328 sekolah tingkat SMA/SMK dan sederajat di povinsi setempat sudah siap menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018.

"Jumlah sekolah SMK/SMA yang mengikuti UNBK ini naik cukup signifikan lebih dari 200 persen sejak tahun 2016 lalu," kata Johanna Lisapaly saat dihubungi Antara di Kupang, Senin.

Ia menjelaskan, keseluruhan jumlah SMA/SMK dan sederajat di provinsi itu yang mengikuti UN di daerah setempat sebanyak 801 sekolah dati total sebanyak 840 sekolah.

"Ada sekitar sembilan sekolah yang tidak mengikuti UN, itu berarti masih sekolah-sekolah baru yang belum ada rombongan belajar kelas III-nya," katanya.Dari total jumlah sekolah yang ada, lanjutnya, sebanyak 328 SMA/SMK yang mengikuti UN berbasiskan komputer.

Menurutnya, jumlah sekolah yang bisa mengikuti UNBK di provinsi berbasiskan kepulauan itu menunjukkan progres pertumbuhan yang cukup signifikan karena naik lebih dari 200 persen dalam dua tahun terakhir.

Kondisi itu, lanjutnya, sejalan dengan dukungan kesiapan sekolah serta alokasi bantuan fasilitas berupa komputer dari pemerintah pusat maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Seperti dalam tahun ini ada alokasi DAU (Dana Alokasi Umum) dari APBD untuk pengadaan komputer sektiar 40 sampai 50 sekolah," katanya.

Mantan Asisten I Setda NTT itu mengakui, memang masih banyak sekolah di provinsi itu yang dihadapi dengan keterbatasan fasilitas seperti komputer maupun infrastruktur jaringan komunikasi dan kelistrikan terutama di daerah-daerah pelosok.

Untuk itu pihaknya mendorong agar program 100 persen desa berlistrik terus melajuh sehingga jaringan komunikasi pun bisa masuk hingga ke daerah pelosok.

Lisapaly menambahkan, pemerintah terus mendorong agar pada tahun-tahun mendatang semua sekolah di daerah setempat bisa melaksanakan UNBK, mengingat nilai positifnya jauh lebih baik terutama dari aspek penghematan biaya.

"Kalau ujian nasional kertas pensil (UNPK) kan butuh biaya cetak kertas, distribusi, pengamanan, dan sebagainya.Selain itu, objektivitas hasil ujian dari para peserta didik juga lebih terjamin karena semunya menggunakan sistem komputerisasi," katanya.

Simulasi UNBK
Sejumlah kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengemukakan proses simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2018 berlangsung lancar karena dukungan fasilitas komputer yang memadai.

"Kami sudah menjalani simulasi ketiga UNBK 2018, dan sejauh ini berjalan lancar karena fasiltias utama komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet cukup memadai," kata Kepala SMK Negeri 5 Kupang Alex Giri saat dihubungi Antara di Kupang, Senin.

Ia menyebut jumlah siswa di sekolah tersebut yang menggelar simulasi UNBK 2018 sebanyak 243 orang tanpa mengalami kesulitan dalam melakukan simulasi tersebut.

Selain itu, lanjutnya, sejumlah sekolah juga menitipkan siswanya untuk mengikuti simulasi tersebut seperti dari SMK Prima Higenis sebanyak 8 pelajar, dan SMK Kristen 14 pelajar.

Alex menjelaskan, proses simulasi yang berlangsung didukung dengan fasilitas unit personal komputer (PC) sebanyak 65 buah dan 25 unit komputer jinjing (laptop).

"Kemudian konseksi jaringan internet dan listriknya juga sudah berjalan, belum ada masalah, semoga saat hari H juga lancar seperti dalam simulasi ini," katanya dan menambahkan selain kesiapan fasilitas pendukung, para siswa juga dipersiapkan dengan menjalani ujian komptensi kejuruan pada 19 Februari 2018.

"Dari awal Februari kami mengambil dua jam pertama dari jam pelajaran produktif untuk penajaman materi-materi UNBK, dan akan terus berlangsung sampai menjelang seminggu pelaksanaan UNBK," katanya.

Secara terpisah, Kepala SMK Negeri I Kupang Mathias Beeh, mengatakan sebanyak 735 pelajar di sekolah itu yang mengikuti simulasi UNBK berlangsung dengan lancar.

"Simulasi masih berjalan lancar dengan dukungan 12 laboratorium komputer di salah satu sekolah favorit di Kota Kupang ini," katanya dan menambahkansekolah tersebut telah dilengkapi sekitar 270 unit komputer untuk menyambut UNBK mendatang.

SMAK 1, katanya, bahkan mengakomodir sebanyak 13 SMK lainnya di daerah setempat terkait fasiltas pendukung untuk menggelar simulasi hingga pelaksanaan UNBK.

Mathias mengatakan, dari aspek fasilitas pendukung sudah cukup memadai, hanya saja koneksi jaringan internet maupun persediaan listrik bisa tidak menjamin saat hari H pelaksanaan UNBK.

"Kami beharap koordinasi dari Dinas Pendidikan bersama PLN dan Telkom untuk memastikan saat ujian nanti tidak ada hambatan, karena kalau terjadi maka bisa mengganggu konsentrasi atau psikologi anak-anak murid kita," katanya. Adapun pelaksanaan UNBK 2018 untuk SMK digelar pada 2-5 April, kemudianl UNBK untuk SMA pada 9-12 April.