Labuan Bajo (ANTARA) - Korban banjir bandang yang tempat tinggalnya rusak berat di Kampung Wae Sugi-Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, akan mendapat bantuan rumah dari Kementerian Sosial.
"Ibu Risma (Menteri Sosial Tri Rismaharini) langsung utus stafnya. Kami baru kembali dari lokasi dengan teman-teman dari Kemensos untuk melihat lokasi rumah," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngada Yohanes Vianey Siwe ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (7/9).
Menurut dia, ada lima rumah warga yang rusak berat akibat banjir bandang di Kampung Wae Sugi-Malapedho.
Warga yang rumahnya rusak berat akibat banjir, ia menjelaskan, akan mendapatkan bantuan rumah sederhana dari Kementerian Sosial asal bersedia dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dari banjir.
Vianey mengatakan bahwa dua dari lima keluarga yang rumahnya rusak berat akibat banjir bandang sudah bersedia direlokasi namun tiga keluarga yang lain belum bersedia pindah rumah karena rumah lama mereka dibangun di tanah leluhur.
Dinas Sosial berusaha membujuk mereka agar mau dipindahkan ke tempat yang baru.
Vianey mengatakan bahwa Dinas Sosial sedang menyurvei calon lokasi relokasi warga yang terdampak banjir bandang dan menyiapkan proposal pemberian bantuan rumah bagi korban banjir yang rumahnya rusak berat.
Selain memberikan bantuan rumah, Vianey mengatakan, Kementerian Sosial memberikan santunan kepada ahli waris korban banjir yang meninggal dunia senilai Rp15 juta per keluarga serta bantuan biaya pengobatan bagi korban yang mengalami patah kaki senilai Rp5 juta.
Baca juga: BPBD NTT: 26 warga terdampak dan 5 rumah rusak akibat banjir Ngada
Pemerintah juga memberikan bantuan berupa beras, alat dapur, selimut, dan kasur kepada korban banjir.
Baca juga: Lumpur tebal dan batuan persulit pencarian korban banjir Ngada
"Hingga hari ini bantuan logistik masih sangat mencukupi di posko," kata Vianey.