BNN NTT rehabilitasi Viktor Seran

id bnn

BNN NTT rehabilitasi Viktor Seran

Koordinator Klinik Pratama BNN Provinsi Nusa Tenggara Timur dr Daulat Samosir (ANTARA Foto/Benny Jahang)

"Kita mulai melakukan pendampingan dan memantau secara intensif terhadap kesehatan anak ini sehingga korban bisa pulih kembali," kata Daulat Samosir.


Kupang,  (Antaranews NTT) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Timur mulai merehabilitasi Viktor Seran (7), asal Atambua, Kabupaten Belu yang mengalami kecanduan zat adiktif.



"Kita mulai melakukan pendampingan dan memantau secara intensif terhadap kesehatan anak ini sehingga korban bisa pulih kembali," kata Kordinator Klinik Pratama, Badan Narkotika Nasional, Provinsi NTT, dr. Daulat Samosir kepada Antara di Kupang, Rabu.



Samosir mengatakan kecanduan dialamai anak berusia di bawah umur itu telah berlangsung lama dan lepas dari pemantauan orang tua korban.



"Orang tua korban hanya penjual BBM eceran sehinggaa kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia tujuh tahun. Setiap hari anak ini menghirup aroma bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin serta lem Aicon Aibon," kata Samosir.



Ia mengatakan apabila korban tidak menghirup zat adiktif dalam sehari, korban akan mengalami kejang-kejang.



Menurut dia, apabila kebiasaan yang dilakukan Viktor Seran diterdeteksi secara dini maka penanganan akan lebih mudah. "Kebiasaan yang dilakukan korban sudah berlangsung lama sehingga butuh waktu lama juga melakukan pemulihanya. Korban sendiri sudah tidak bisa bersekolah karena kecanduan itu," kata Samosir.



Sejak ditangani BNN NTT kata dia, perilaku Viktor Seran, mulai berkurang namun perlu ditangani secara khusus di Rumah Sakit Oetergantungan obat (RSKO) di Jakarta, karena beberapa organ milik Viktor Seran mengalami ganguan akibat kebiasaan menghirup zat adiktif yang sudah berlangsung lama itu.



"Dari hasil pemeriksaan laboratorium ada ganguan pada beberapa fungsi organ sehingga harus dilakukan rehabilitas secara khusus pada rumah sakit ketergantungan obat di Jakarta," ujarnya.



BNN kata dia, sudah berkonsultasi dengan tim medis di rumah sakit ketergantungan obat di Jakarta dan siap menerima warga asal Belu untuk menjalani proses rehabilitas di rumah sakit itu.



"Kita sudah kordinasikan dengan pemerintah NTT untuk memfasilitasi keberangkatan korban ke Jakarta karena orang tua korban merupakan keluarga tidak mampu," tegas Samosir.