BPBD Mabar susun rencana kontingensi hadapi bencana

id kontingensi,bpbd,bnpb,bencana,labuan bajo,manggarai barat,NTT

BPBD Mabar susun rencana kontingensi hadapi bencana

Workshop Penyusunan Rencana Kontingensi menghadapi bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Selasa (12/10/2021) (ANTARA/Ho-Gerasimos Satria)

...Rekon merupakan salah satu tahap agar upaya penanggulangan bencana menjadi lebih efektif dan efesien
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat melakukan penyusunan Rencana Kontingensi (rekon) guna menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Rekon merupakan salah satu tahap agar upaya penanggulangan bencana menjadi lebih efektif dan efesien, sehingga penyusunannya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan pemerintah daerah terkait kebencanaan khususnya bencana gempa bumi dan tsunami," kata Sekertaris BPBD Manggarai Barat Kasim Bura dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (14/10).

Dia mengatakan dokumen rencana kontingensi penting karena ada potensi bencana daerah di Kabupaten Manggarai Barat seperti gempa bumi, tsunami, gelombang tinggi, longsor, banjir, angin puting beliung, abrasi, kebakaran pemukiman penduduk, serta kebakaran hutan. Selain itu dokumen rencana kontingensi sangat penting bagi Manggarai Barat karena wilayah Labuan Bajo dan sekitarnya berada pada dataran rendah.

Pada kesempatan Workshop Penyusunan Rencana Kontingensi Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Selasa lalu, Bura mengatakan penyusunan rekon harus melibatkan partisipasi organisasi perangkat daerah (OPD) di Manggarai Barat.

Kegiatan tersebut merupakan implementasi dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.

Bura menyebut telah meminta BNPB memberikan peralatan peringatan dini guna menghadapi ancaman bencana longsor, banjir, angin puting beliung, dan gelombang tinggi. Dia juga meminta bantuan peralatan evakuasi, mobilisasi korban, dan bantuan logistik seperti kapal evakuasi, kapal cepat, perahu karet, dan pelampung.

Selain itu dia meminta bantuan alat berat seperti loader dan excavator untuk penanggulangan bencana yang menutup akses jalan dan jembatan di wilayah Manggarai Barat, serta kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penanggulangan bencana.

Dia juga berharap rekon dapat tersusun dengan baik sesuai kebutuhan mitigasi atau pengurangan risiko bencana di daerah super prioritas tersebut.

Sementara itu Kasubdit Perencana Siaga BNPB Dyah Rusmiasih mengatakan bahwa rencana kontingensi dibuat secara partisipatif, kolaboratif, dan kesepakatan dari semua OPD di Kabupaten Manggarai Barat. Rekon itu dapat diaktivasi menjadi rencana operasi jika bencana benar-benar terjadi kejadian bencana di wilayah Manggarai Barat nantinya.

Baca juga: PHRI Mabar perkuat hotel dan restoran jelang KTT G-20

Dia menyampaikan bahwa penyusunan rencana kontingensi merupakan salah satu program prioritas BNPB. Pemerintah daerah memiliki kewajiban membentuk rencana kontinjensi dalam menghadapi bencana alam, termasuk gempa bumi dan tsunami.

Baca juga: Bupati Mabar minta hotel dan restoran tertib bayar pajak

"Dokumen kontingensi lebih merupakan suatu komitmen bersama yang harus dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana ancaman yang sewaktu-waktu bisa terjadi," ujar Dyah.