DPRD NTT minta sosialisasi intensif digitalisasi penyiaran
...Karena pada dasarnya fokus utama yang menentukan berhasil tidaknya digitalisasi penyiaran adalah kembali kepada masyarakat
Kupang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Emi Julia Nomleni meminta agar pemerintah daerah setempat menjalankan sosialisasi secara intensif terkait penyelenggaraan digitalisasi penyiaran televisi melalui migrasi siaran analog menjadi digital pada 2022.
"Sosialisasi terkait migrasi siaran tv analog ke digital harus secara terus-menerus agar masyarakat kita siap menerima kemajuan teknologi ini," katanya saat mengikuti acara talkshow virtual oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bertema Nusa Tenggara Timur Siap Analog Switch Off (ASO) di Kupang, Kamis, (14/10).
Ia mengatakan dengan sosialisasi yang intensif ke semua lapisan masyarakat maka dapat menciptakan kesadaran dan pemahaman kolektif terkait manfaat dari digitalisasi penyiaran.
Masyarakat, kata dia, perlu mendapat informasi yang memadai terkait langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menerima dan menikmati siaran televisi dan memahami bahwa dalam jangka waktu tertentu siaran tv analog akan dihentikan.
"Karena pada dasarnya fokus utama yang menentukan berhasil tidaknya digitalisasi penyiaran adalah kembali kepada masyarakat," kata Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.
Lebih lanjut ia mengatakan DPRD NTT akan memberikan dukungan sepenuhnya terkait penyelenggaraan digitalisasi penyiaran televisi yang diharapkan juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.
Inovasi teknologi ini, kata dia juga diharapkan dapat memberikan ruang pada lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat.
Oleh sebab itu Emi Nomleni menekankan pentingnya sinergitas antara seluruh stakeholder agar pelaksanaan digitalisasi penyiaran ini bisa berjalan lancar di lapangan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk terus berperan dalam proses digitalisasi penyiaran televisi ini," katanya.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Phillip Gobang mengatakan migrasi penyiaran tv analog ke digital di Tanah Air akan dilakukan mulai 2022 dan akan berlangsung secara bertahap hingga 2 November 2022.
Baca juga: "Go digital" jadi kunci UMKM raup untung di saat PPKM darurat
"Migrasi penyiaran ini merupakan suatu kebutuhan dan keniscayaan yang mau tidak mau kita meski memasuki era baru teknologi digital," katanya.
Baca juga: BI dukung penerapan digitalisasi di Bank NTT
Ia menambahkan, siaran tv analogi akan digantikan dengan siaran tv digital yang menggunakan modulasi signal digital dan sistem kompresi yang akan menghasilkan gambar berkualitas lebih bagus, suara yang lebih jernih, dan teknologi yang semakin canggih.
"Sosialisasi terkait migrasi siaran tv analog ke digital harus secara terus-menerus agar masyarakat kita siap menerima kemajuan teknologi ini," katanya saat mengikuti acara talkshow virtual oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bertema Nusa Tenggara Timur Siap Analog Switch Off (ASO) di Kupang, Kamis, (14/10).
Ia mengatakan dengan sosialisasi yang intensif ke semua lapisan masyarakat maka dapat menciptakan kesadaran dan pemahaman kolektif terkait manfaat dari digitalisasi penyiaran.
Masyarakat, kata dia, perlu mendapat informasi yang memadai terkait langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menerima dan menikmati siaran televisi dan memahami bahwa dalam jangka waktu tertentu siaran tv analog akan dihentikan.
"Karena pada dasarnya fokus utama yang menentukan berhasil tidaknya digitalisasi penyiaran adalah kembali kepada masyarakat," kata Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.
Lebih lanjut ia mengatakan DPRD NTT akan memberikan dukungan sepenuhnya terkait penyelenggaraan digitalisasi penyiaran televisi yang diharapkan juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.
Inovasi teknologi ini, kata dia juga diharapkan dapat memberikan ruang pada lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat.
Oleh sebab itu Emi Nomleni menekankan pentingnya sinergitas antara seluruh stakeholder agar pelaksanaan digitalisasi penyiaran ini bisa berjalan lancar di lapangan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk terus berperan dalam proses digitalisasi penyiaran televisi ini," katanya.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Phillip Gobang mengatakan migrasi penyiaran tv analog ke digital di Tanah Air akan dilakukan mulai 2022 dan akan berlangsung secara bertahap hingga 2 November 2022.
Baca juga: "Go digital" jadi kunci UMKM raup untung di saat PPKM darurat
"Migrasi penyiaran ini merupakan suatu kebutuhan dan keniscayaan yang mau tidak mau kita meski memasuki era baru teknologi digital," katanya.
Baca juga: BI dukung penerapan digitalisasi di Bank NTT
Ia menambahkan, siaran tv analogi akan digantikan dengan siaran tv digital yang menggunakan modulasi signal digital dan sistem kompresi yang akan menghasilkan gambar berkualitas lebih bagus, suara yang lebih jernih, dan teknologi yang semakin canggih.