DJPb: Belanja PEN pertanian-kelautan di NTT serap 21.375 orang tenaga kerja

id Pemulihan ekonomi,Belanja PEN,penyerapan tenaga kerja,NTT,Tenaga kerja NTT

DJPb: Belanja PEN pertanian-kelautan di NTT serap 21.375 orang tenaga kerja

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT Kementerian Keuangan Catur Ariyanto Widodo. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Penyerapan tenaga kerja terbanyak yang kami catat berupa pembangunan di bidang pertanian yaitu sekitar 14.934 orang diikuti irigasi 3.807 orang dan kelautan dan perikanan 26.34 orang
Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan mencatat belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk bidang pertanian serta kelautan dan perikanan di NTT menyerap sebanyak 21.375 tenaga kerja.

"Penyerapan tenaga kerja terbanyak yang kami catat berupa pembangunan di bidang pertanian yaitu sekitar 14.934 orang diikuti irigasi 3.807 orang dan kelautan dan perikanan 26.34 orang," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (1/12).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan belanja belanja PEN untuk bidang pertanian serta kelautan dan perikanan di NTT dan dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja selama periode Januari-Oktober 2021.

Catur menjelaskan belanja PEN yang terserap selama Januari-Oktober 2021 sebanyak Rp58 miliar untuk sejumlah pembangunan seperti peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi, rehabilitasi kolam benih, pengadaan calon induk dan pangan.

Selain itu sarana dan prasarana ikan air tawar, rehabilitasi pasar ikan, pembangunan jalan tani, lumbung pangan dan pintu air, dam, parit, serta renovasi laboratorium benih dan balai penyuluhan pertanian.

Baca juga: Ekonomi sebut struktur ekonomi RI dinilai mampu dorong pemulihan lebih cepat

Catur mengatakan namun demikian, penyerapan belanja PEN ini baru sebesar 45,6 persen dari total dari jumlah yang disalurkan sebesar Rp138,2 miliar.

"Ini yang masih perlu didorong lagi agar memberikan efek kepada kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian dan kelautan dan perikanan," katanya.

Baca juga: Sri Mulyani bilang Global keluarkan 19 triliun dolar AS tangani COVID-19

Catur menambahkan semakin meningkat realisasi belanja untuk pembangunan maka akan ada banyak tenaga kerja yang terserap sehingga masyarakat bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi menumbuhkan perekonomian.

"Dengan penghasilan tersebut diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat sehingga kondisi perekonomian daerah bisa segera pulih," katanya.