Catatan Akhir Tahun: Timnas Indonesia mengasah mimpi kala pandemi

id timnas indonesia,pssi,shin taeyong,timnas putri,artikel

Catatan Akhir Tahun: Timnas Indonesia mengasah mimpi kala pandemi

Pagar hidup barisan pertahanan timnas Indonesia beraksi menghalangi laju bola dari tendangan bebas pemain Pemain Singapura Shahdan Sulaiman dalam pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Singapura di National Stadium, Singapura, 25 Desember 2021. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

...Akankah kali ini mimpi Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF dapat terwujud?
Jakarta (ANTARA) - Pada tahun 2021, pandemi COVID-19 belum mereda, malah ada masa saat virus SARS-CoV-2, dalam mutasinya menjadi varian "delta", merajalela dan mengirimkan maut ke mana-mana.

Namun, situasi tidak semakin buruk berkat keberadaan vaksin yang mulai disuntikkan di Indonesia pada 13 Januari 2021. Vaksin COVID-19 ini pula yang "melonggarkan" beberapa kebijakan dan membuat kegiatan olahraga nasional kembali berlangsung.

Di dunia sepak bola, kompetisi pertama yang bergulir saat pandemi adalah turnamen pramusim Piala Menpora 2021, disusul Liga 1, kemudian Liga 2 dan Liga 3.

Di sela-sela itu, tim nasional Indonesia juga beraktivitas. Tim nasional di sini meliputi timnas putra, putri dan kelompok umur. Satu persatu kembali mengejar mimpi-mimpi yang sebelumnya seperti gelap tertutup awan duka akibat penyebaran virus.

Latihan perdana tim nasional Indonesia dimulai pada Januari 2021, ditandai dengan kegiatan pemusatan latihan (TC) timnas U-19 di Spanyol sebagai bagian persiapan menuju Piala Asia U-19 2021.

Namun, nyaris semua rencana tak berjalan lantaran pandemi. Timnas U-19 tidak bisa menjalani laga uji coba di Negeri Matador. Kemudian, AFC menyatakan bahwa Piala Asia U-16 dan U-19 2021 dibatalkan. Kompetisi tersebut akan digelar kembali pada tahun 2023.

Pada bulan yang sama, PSSI juga membenahi persiapan timnas putri dengan menunjuk Rudy Eka Priyambada sebagai pelatih.

Timnas putri sejatinya dijadwalkan tampil di beberapa turnamen internasional tahun 2021, seperti SEA Games dan Piala Asia Putri U-20 serta U-17 2022, tetapi lagi-lagi kompetisi tersebut ditunda.

Namun, skuad "Garuda Pertiwi" masih memiliki satu kompetisi tersisa pada 2021 yakni Kualifikasi Piala Asia 2022 yang tinggal melawan Singapura karena dua tim lain di Grup C yakni Irak dan Korea Utara mengundurkan diri.

Timnas putri sanggup menuntaskan tugas dengan baik. Mereka menundukkan Singapura dalam dua leg dengan unggul agregat 2-0.

Rudy Eka menegaskan bahwa timnya akan berjuang sekuat tenaga di Piala Asia Putri 2022 yang digelar di India pada 20 Januari-6 Februari 2022. Indonesia berusaha lolos dari Grup B yang diisi tim-tim kuat yakni Australia, Thailand dan Filipina.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun - Klub tumbuh, turnamen bergulir hingga ke PON Papua

"Kami harus fokus dan bekerja keras demi menampilkan yang terbaik di Piala Asia nanti," ujar Rudy.

Australia, Thailand dan Filipina merupakan tiga tim yang berpengalaman di Piala Asia Putri. Termasuk edisi 2022, Australia sudah delapan kali tampil di kompetisi tersebut, sementara Thailand 17 kali dan Filipina 10 kali. Adapun Indonesia baru lima kali.

Dari sisi prestasi, Australia merupakan juara turnamen itu pada 2010, Thailand kampiun tahun 1983 dan Filipina adalah tim peringkat keenam tahun 2018. Indonesia, yang terakhir kali tampil di Piala Asia Putri tahun 1989, menjadi semifinalis pada tahun 1977 serta 1986.

U-18 dan U-23

Tahun 2021 menjadi momen berharga bagi tim nasional U-18, yang diproyeksikan berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2023, karena mereka berkesempatan untuk menunaikan TC di Turki pada November 2021 yang dipimpin langsung oleh pelatih Shin Tae-yong.

Di Turki, timnas U-18 menjalani tiga laga uji coba yang seluruhnya berakhir dengan kemenangan.

Timnas U-18 mengalahkan Antalyaspor U-18 dengan skor 3-1, Alanyaspor U-18 dengan skor 4-0 dan MMK FC Gambia U-18 dengan skor 2-1.

Pemain sayap yang baru berusia 17 tahun, Ronaldo Kwateh tampil menonjol di Turki dengan membuat lima gol selama laga persahabatan, terbanyak di skuad "Garuda Muda".

PSSI berharap timnas U-18 terus meningkatkan kemampuan saat berada di Indonesia agar mampu "terbang tinggi" di Piala Dunia U-20 2023.

"Kami yakin bila pemain terus meningkatkan kemampuannya, timnas Indonesia dapat sukses di Piala Dunia U-20 2023 mendatang," tutur Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Beralih ke timnas U-23, skuad yang dibidik untuk berlaga di SEA Games pada tahun 2022 ini gagal melewati adangan Australia pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2022.

Indonesia kalah dua leg dengan agregat 2-4. Torehan itu membuat skuad "Garuda" belum pernah tercatat tampil di putaran final Piala Asia U-23 sejak turnamen itu berlangsung pertama kali pada tahun 2012.

Final

Tahun 2021 juga menyimpan banyak cerita untuk timnas senior putra Indonesia, yang jatuh bangun di beberapa kompetisi internasional. Belum lagi kendala eksternal yang dihadapi termasuk ketika pelatih Shin Tae-yong menderita COVID-19 dan mesti dilarikan ke Korea Selatan untuk mendapatkan perawatan khusus.

Turnamen pertama yang diikuti timnas Indonesia pada tahun 2021 adalah lanjutan laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang dilaksanakan terpusat di Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga: Artikel - Shin Tae-yong dan ambisi Indonesia akhiri paceklik gelar

Sebagai bagian persiapan, skuad "Garuda" terlebih dahulu melakukan dua laga uji coba di Dubai dengan hasil selalu takluk yaitu 2-3 dari Afghanistan dan 1-3 dari Oman.

Pada Juni, timnas menuntaskan sisa laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Dari tiga laga terakhir, Indonesia hanya bisa mendapatkan satu poin yakni saat menahan imbang Thailand 2-2. Sisanya, Indonesia kalah 0-4 dari Vietnam dan 0-5 dari UEA.

Dengan demikian, Indonesia menduduki peringkat terakhir Grup G dengan koleksi satu poin dari delapan pertandingan dan membuat "Garuda" harus mengikuti babak play-off untuk lolos ke Kualifikasi Piala Asia 2023.

Di play-off tersebut, Indonesia bersua Taiwan dan sukses mengandaskan lawannya itu dalam dua leg, masing-masing menang dengan skor 2-1 dan 3-0. Kelima gol Indonesia dibuat Ramai Rumakiek, Evan Dimas, Egy Maulana, Ricky Kambuaya dan Witan Sulaeman.

Sudah memastikan tempat di Kualifikasi Piala Asia 2023, Indonesia mengalihkan fokus ke Piala AFF, turnamen bergengsi Asia Tenggara yang belum pernah dimenangi Indonesia.

PSSI pun mengirimkan timnas ke Turki untuk TC persiapan Piala AFF dan uji coba. Pada pertandingan uji coba itu, Indonesia kalah 0-1 dari Afghanistan, menang 4-1 atas Myanmar dan membantai klub Antalyaspor 4-0.

Bermodal itu, timnas berangkat ke Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura mulai Desember. Di sini, Indonesia bergabung di Grup B bersama dua tim kuat Vietnam dan Malaysia, lalu ada Kamboja serta Laos.

Sempat diragukan pada awal turnamen, Indonesia yang diperkuat mayoritas pemain berumur 23 tahun ke bawah membalikkan prediksi dengan lolos ke semifinal sebagai juara Grup B.

Bukan cuma itu, Indonesia juga tercatat sebagai tim tersubur sepanjang penyisihan grup dengan membuat 13 gol. Indonesia menaklukkan Kamboja 4-2, Laos 5-1 dan Malaysia 4-1. Adapun Vietnam ditahan imbang 0-0.

Baca juga: Fary Francis harapkan timnas tampilkan permainan bervariasi di final

Di semifinal, yang berlangsung dua leg, Indonesia berhadapan dengan tuan rumah turnamen, Singapura.

Pada leg pertama, 22 Desember 2021, kedua tim bermain imbang 1-1. Berlanjut ke leg kedua, tepat di Hari Natal 25 Desember, Indonesia menggulung Singapura 4-2 dalam pertandingan dramatis dan sarat emosi.

Di final Piala AFF 2020, Indonesia melawan Thailand yang menyingkirkan Vietnam di semifinal. Dalam dua leg, Thailand menang 2-0 dan seri 0-0 dengan Vietnam.

Leg pertama final Piala AFF 2020 digelar pada 29 Desember 2021 dan leg kedua pada 1 Januari 2022 di Stadion Nasional, Singapura. Kedua pertandingan itu dimulai pukul 19.30 WIB atau 20.30 waktu setempat.

Pertemuan Indonesia dengan Thailand di final Piala AFF 2020 merupakan ulangan final Piala AFF 2000, 2002 dan 2016 yang semuanya dimenangi Thailand.

Bagi skuad "Garuda", itu menjadi final keenam sepanjang keikutsertaan di Piala AFF setelah sebelumnya mencatatkan pencapaian serupa pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016 dengan hasil tanpa gelar juara.

Akankah kali ini mimpi Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF dapat terwujud?

Mari kita tunggu.