ASITA bangga banyak destinasi wisata di NTT semakin populer

id ASITA

ASITA bangga banyak destinasi wisata di NTT semakin populer

Ketua ASITA Nusa Tenggara Timur Abed Frans (kanan) bersama Kadis Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu.

"Kami bangga dengan cukup banyaknya destinasi wisata NTT yang masuk nominator API 2018 ini, artinya semakin banyak masyarakat berbagai daerah yang mengetahui kekayaan pariwisata NTT," kata Abed Frans.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengaku bangga semakin banyak destinasi wisata di provinsi itu semakin populer dan masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018.

"Kami bangga dengan cukup banyaknya destinasi wisata NTT yang masuk nominator API 2018 ini, artinya semakin banyak masyarakat berbagai daerah yang mengetahui kekayaan pariwisata NTT," kata Abed Frans kepada Antara di Kupang, Senin (25/6).

Ia menyebut, ada tujuh ikon pariwisata NTT yang masuk dalam nominasi API 2018 di antaranya, Kelaba Maja di Kabupaten Sabu Raijua yang masuk kategori tujuan wisata baru terpopuler, makanan tradisional terpopuler jagung bose di Kota Kupang.

Trecking Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat sebagai wisata olah raga dan petualangan terpopuler, festival 1001 kuda sandelwood di Pulau Sumba sebagai festival pariwisata terpopuler, Desa Adat Praijing di Kabupaten Sumba Barat sebagai kampung adat terpopuler.

Selain itu, tari caci di Kabupaten Manggarai Timur sebagai atraksi budaya terpopuler, dan Gunung Mutis di Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai dataran tinggi terpopuler.

Baca juga: ASITA kecam kasus pemerkosaan wisatawan asing

Menurut Abed, berbagai ikon wisata yang masuk nominasi API ini menunjukkan cukup banyak orang ataupun event organizer yang mengetahui keindahan dan kekayaan pariwisata di provinsi berbasiskan kepulauan ini.

Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah daerah yang destinasinya masuk nominasi agar merespon secara baik agar siap menerima kunjungan wisatawan di masa mendatang.

"Terutama pembenahan aksesibilitas untuk berbagai destinasi wisata tersebut, selain itu terkait sumber daya manusia lokal yang profesional melayani wisatawan dan lainnya," katanya.

Ia menambahkan, ajang API merupakan kesempatan mempromosikan kekayaan pariwisata secara?gratis masyarakat di domestik dan mancenegara sehingga perlu didukung penuh semua elemen baik pemerintah, masyarakat, dan swasta. "Mari kita dukung promosikan kekayaan destinasi wisata NTT di dalam API 2018 ini melalui voting yang sebanyak-banyaknya," ujarnya.

Baca juga: Asita: Permintaan paket wisata ke NTT melimpah