Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengecam keras kasus pemerkosaan terhadap wisatawan asing asal Perancis yang dilakukan oknum yang mengaku pemandu wisata di Labuan Bajo, Pulau Flores.
"Kami mengecam keras kasus tersebut, karena ini sangat memalukan dan mencoreng pariwisata kita di NTT terutama di Labuan Bajo yang menjadi destinasi wisata unggulan," kata Abed Frans ketika dihubungi Antara di Kupang, Kamis (21/6).
Ia menjelaskan, seperti diketahui seorang wisatawan asing asal Perancis berinisial MB (22) diperkosa seseorang yang mengaku sebagai pemandu wisata berinisial A di Labuan Bajo pada Selasa (12/6). Kejadian tersebut berawal ketika korban diantar pelaku menuju lokasi wisata Air Terjun Cunca Wulang menggunakan sepeda motor.
Abed berharap pihak Kepolisian Resor Manggarai Barat segera menangkap pelaku tindakan terkutuk itu yang berdampak buruk terhadap pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional itu.
"Sebagai bagian dari pelaku pariwisata kami jelas sangat malu dan geram atas kejadian tersebut, dan kami berharap polisi segera mengusut dan menangkap tersangka pelaku," katanya.
Baca juga: Asita: Permintaan paket wisata ke NTT melimpah
Ia meminta pihak Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) di Kabupaten Manggarai Barat bersama pemerintah daerah setempat agar segera mengatasi masalah tersebut hingga tuntas.
Menurutnya, pemerintah daerah dan HPI setempat memberikan jaminan bahwa pemandu wisata yang bertugas di Labuan Bajo mengantongi sertifikat resmi dari pemerintah atau lembaga resmi.
Abed mengaku masih menunggu klarifikasi dari HPI setempat terkait status oknum pelaku pemerkosaan yang mengaku sebagai pemandu wisata itu.
"Sebenarnya sekalipun pelaku itu guide abal-abalan tetap saja tugas dari HPI dan Pemda setempat untuk membereskan masalah tersebut," katanya.
Ia menambahkan, pelayanan ASITA sebagai operator tour juga tergantung dari kinerja pemandu wisata yang dipilih untuk melayani wisatawan di lapangan. Ia berharap untuk selanjutnya tidak terulang kembali karena akan berdampak buruk terhadap pembangunan pariwisata di daerah itu.
Baca juga: Asita optimistis penerbangan Kupang-Lombok tingkatkan arus wisatawan
Berita Terkait
Disparekraf NTT belum terima informasi detail terkait penutupan TN Komodo
Kamis, 25 Juli 2024 12:20 Wib
Asita menilai Garuda sudah melakukan perbaikan layanan angkutan haji
Minggu, 14 Juli 2024 19:45 Wib
BPOLBF perkuat kolaborasi melalui pertemuan lintas stakeholder
Selasa, 13 Februari 2024 13:41 Wib
Asita NTT dukung pencabutan tarif baru wisata TN Komodo
Jumat, 5 Mei 2023 18:30 Wib
Pemkab Mabar gandeng agen perjalanan promosikan desa wisata
Jumat, 31 Maret 2023 10:00 Wib
ASITA: Agen wisata kapal tenggelam di Labuan Bajo bukan anggota
Sabtu, 28 Januari 2023 8:09 Wib
Asita NTT sebut banyak wisatawan batal ke TN Komodo
Senin, 1 Agustus 2022 13:37 Wib
Asita NTT: Pertumbuhan UMKM yang pesat tambah daya tarik pariwisata
Kamis, 21 Juli 2022 5:32 Wib